PM, Manila – Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos mengumumkan akan mencalonkan diri di pemilihan presiden pada tahun 2022 mendatang. Pengumuman itu disampaikannya dalam sebuah siaran video di Facebook, seperti dilansir The Guardian, Rabu, 6 Oktober 2021.
“I will bring… unifying leadership back to our country,” kata Ferdinand Marcos Jr yang kini berusia 64 tahun tersebut. Putra Marcos tersebut berupaya menggantikan posisi Duterte di Filipina.
Dalam vide tersebut, Marcos Jr juga mengajak warga Filipina untuk bersatu dalam melayani negara serta menghadapi krisis dan tantangan di masa depan.
Marcos Jr sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden Filipina pada tahun 2016. Namun dia kalah tipis dari Leni Robredo. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi keluarga Marcos yang hidup terasing di Amerika Serikat pasca tumbangnya sang patriark pada tahun 1986 silam.
Elektabilitas Marcos Jr berada di tempat kedua setelah nama Sara, putri Duterte, berdasarkan survei yang dilakukan Pulse Asia Research baru-baru ini. Tokoh lain yang juga bakal mencalonkan diri adalah petinju Filipina Manny Pacquaio dan Wali Kota Manila, Francisco Domagoso. Mereka bahkan telah mengonfirmasi untuk mencari posisi teratas dalam pemilihan mendatang.
Keinginan Marcos Jr untuk menjadi presiden Filipina itu akan menjadi kebangkitan politik luar biasa, jika berhasil terpilih. Sejak diizinkan kembali ke Filipina, anggota keluarga Marcos telah memegang sejumlah jabatan politik terkemuka di negara tersebut.
Marcos Jr bahkan pernah menjabat sebagai senator dari 2010 hingga 2016. Ibunya bahkan telah menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode, dan berharap Marcos Jr juga menjadi pemimpin di Filipina. Sementara adik Marcos Jr, Imee, juga merupakan seorang senator.
Seorang analis politik, Richard Heydarian mengatakan, keluarga Marcos melihat peluang untuk merehabilitas nama keluarga mereka. Keluarga Marcos juga telah memperhitungkan jumlah pemilih yang menginginkan mereka untuk kembali ke tampuk kepemimpinan menggantikan Duterte.
“Imelda Marcos menginginkan momen pembenaran sejarah dengan tampil sekali lagi di balkon istana kepresidenan Malcanang,” kata Heydarian.
Sementara Duterte merupakan sekutu keluarga Marcos. Kemenangannya di pemilihan presiden pada 2016 turut memberikan dorongan kepada keluarga Marcos. Pemerintahan Duterte bahkan diketahui telah memberikan gelar pahlawan untuk mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos. Duterte juga melontarkan gagasan untuk menghentikan perburuan kekayaan mantan Presiden Marcos.
Analis juga memperkirakan adanya kemungkinan aliansi yang dibentuk antara Marcos Jr dengan Sara Duterte di pemilihan 2022. Jika aliansi tersebut berhasil tercapai, maka tidak mungkin pasangan itu bakal menjadi kombinasi tangguh dalam Pilpres Filipina mendatang.[]
Belum ada komentar