PM, Aceh Singkil – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Singkil beberapa hari lalu, selain merendam rumah warga juga merusak sejumlah fasilitas umum di wilayah tersebut.
Salah satunya jalan lintas penghubung Singkil – Gunung Meriah tepatnya di Desa Sebatang, Kecamatan Gunung Meriah. Kondisi jalan ini terputus akibat tergerus derasnya air, jalan yang masih berupa timbunan itu tergerus hingga tidak dapat dilewati.
Jalan tersebut adalah jalan alternatif bagi masyarakat dari Gunung Meriah menuju ibu Kota Singkil. Sehari-hari, banyak pengendara memilih jalan tersebut dari pada jalan lintas Nasional Rimo-Singkil. Pasalnya melalui jalan tersebut, akses ke pusat ibukota lebih dekat.
Jalan alternatif lintas Gunung Meriah – Singkil tersebut putus di tiga titik, ada yang tergerus sekitar 10 meter hingga 30 meter. “Ya di perkirakan ada 60 meter ini, bisa saja lebih, sebab tergerus di bawa air ada tiga titik,” kata Irwansyah, salah satu warga setempat Selasa (14/11).
Saat ini, kata dia, tidak ada warga yang berani melewati jalur tersebut baik roda empat maupun roda dua.
“Setelah datang dan melihat keadaan jalan yang tidak memungkinkan dilalui, pengendara sebagian besar balik arah,” katanya.
Dewi warga asal kecamatan Simpang Kanan pengendara sepeda motor yang hendak berangkat ke Singkil, mengaku tidak berani melintas.
“Ya gak beranilah melihat airnya sangat kencang dan kayaknya dalam juga itu,lebih baik lewat jalan besar saja,” katanya.
Pantauan pikiranmerdeka.co, banjir yang melanda Kabupaten Aceh Singkil sudah mulai surut. Namun, ada beberapa desa yang belum surut total, seperti desa Pea Bumbung, Teluk Rumbia, Teluk Ambun, Kuta Simboling, Rantau Gedang, Suka Makmur, Siti Ambil, Pemuka Ujung Bawang, pasar, Kilangan, Pulau Sarok, Dan Takal Pasir di Kecamatan Singkil. Namun hal itu tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.()
Belum ada komentar