PM, Nagan Raya – Sejumlah proyek pompa air di Kabupaten Nagan Raya, yang dikerjakan tahun 2015 dengan dana miliaran rupiah mangkrak tak berfungsi. Akibatnya, puluhan hektar sawah petani di beberapa Kecamatan terancam gagal panen.
Salah satunya berada di gampong Kuta Makmue, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya. Mesin pompa air untuk mengaliri area persawahan masyarakat setempat, hingga saat ini tak berfungsi.
Ketua pemuda Kuta Makmue, Masantri, kepada wartawan mengungkapkan, pengadaan pompa air diwilayah itu telah diadakan sejak tahun 2015 lalu. Namun, hingga kini belum diaktifkan dan tidak memberikan manfaat kepada 60 anggota kelompok tani di wilayah itu.
Tak hanya itu, untuk melancarkan jalannya air ke persawahan warga, kata dia, desa setempat telah membantu membangun parit sepanjang 800 meter di wilayah itu.
“Sudah dipasang bahkan uang desa juga telah kami kucurkan untuk program pompa air itu. Permasalahannya mesin ada tapi belum dihidupkan/dipasang,” terang Masantri yang turut dibenarkan oleh keuchik setempat Jailani Z.
Masantri menambahkan, tuntutan petani agar pemerintah dalam tahun ini bisa memasang dan menghidupkan mesin pompa air itu. Hal itu perlu dilakukan agar petani ditahun ini tidak mengalami gagal panen seperti tahun lalu.
Penelusuran pikiranmerdeka.co di LPSE, proyek pengadaan 12 pompa itu dianggarkan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan setempat pada tahun 2015 lalu. Pengadaan 12 mesin pompa air itu dianggarkan melalui APBD 2015 sebesar Rp 1,5 miliar.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya Teuku Cutman SE kepada media ini menegaskan, agar pemerintah melalui dinas terkait untuk meninjau proyek pengadaan pompa air itu. Menurutnya, persoalan mangkrak mesin pompa itu bukan hanya terjadi di wilayah Kuta Makmue saja, melainkan ada beberapa lokasi lain yang mengalami permasalahan yang sama.
“Pihak terkait harus turun melihat permasalahan itu, jangan sampai mubazir, kasihan uang rakyat tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegas Cutman.()
Belum ada komentar