Jakarta—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Kementerian Tenaga Kerja memeriksa semua kondisi pertambangan di Indonesia, menyusul peristiwa longsor lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua yang memakan korban.
SBY dalam konfrensi pers di Istana Negara, Senin (20/5) menginginkan agar potensi bahaya diketahui dan untuk memastikan agar seluruh lokasi pertambangan di Indonesia aman buat para pekerja.
“Cek sekali lagi apakah semuanya masih dalam kedaan aman dan diduga tidak akan mengalami permasalah apapun,” kata SBY.
Dia menyebut pemeriksaan itu bukan cuma berlaku saat ini saja untuk lokasi tambang di bawah penguasaan PT Freeport Indonesia, tapi termasuk milik Aneka Tambang.
SBY juga mengatakan saat ini upaya investigasi sedang dilakukan untuk untuk merespon peristiwa longsor di wilayah pertambangan PT Freeport Indonesia.
Korban bertambah
Sementara, terkait upaya evakuasi korban longsor di tambang Freeport, hingga saat ini jumlah total korban tewas yang berhasil dievakuasi petugas mencapai 17 jenazah.
Diduga masih ada 9 korban lagi yang terperangkap dan tertimbun tanah.
Petugas sudah mulai melakukan upaya evakuasi dengan dengan bantuan alat berat dan menghembuskan oksigen mengantisipasi jika masih ada korban yang masih bertahan hidup.
SBY menginginkan agar evakuasi harus dilakukan tuntas dan tidak berhenti sampai semua korban ditemukan.
“Yang masih bisa diselamatkan, selamatkan, kalau tidak bisa diselamatkan ya harus dievakuasi dengan baik,” jelasnya.
Dia juga mendukung langkah PT Freeport untuk menghentikan operasi tambang sampai semua korban ditemukan.[abc]
Belum ada komentar