Pop-pop ala Gampong Dakwah

Pop-pop ala Gampong Dakwah
Salah satu sesi Pelatihan Jurnalistik dan Pembuatan Blog. (FOTO: Dok. SidomBlogger)

SEKIRA 20 siswa SMA sederajat utusan lima desa binaan Gampong Dakwah di Aceh Besar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Pembuatan Blog di Lantai 2 The Stone Coffee, Lampineung, Banda Aceh, Minggu akhir Maret lalu. Kegiatan itu diprakarsai Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry bekerjasama dengan Komunitas SidomBlogger.

“Pelatihan jurnalistik dan pembuatan blog ini merupakan kegiatan ketiga dari program Gampong Dakwah yang baru kami jalankan sejak 2014,” ujar Baharuddin AR, Penanggungjawab Program Gampong Dakwah.

Dia menjabat Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Menurutnya, Gampong Dakwah diluncurkan untuk perkenalkan dakwah dari berbagai perspektif.

“Pemahaman masyarakat selama ini, seolah-olah dakwah itu hanya dipahami sebatas orang yang bisa pop-pop melalui khutbah dan ceramah,” tuturnya, mengamsalkan koar-koar dengan kata “pop-pop.

“Berdakwah juga bisa melalui berbagai media, termasuk blog,” sambung penulis buku Aceh, Antara Cinta dan Keangkuhan itu.

Baharuddin AR (bertopi biru) saat memberikan sambutan. (FOTO: Dok. SidomBlogger)
Baharuddin AR (bertopi biru) saat memberikan sambutan. (FOTO: Dok. SidomBlogger)

Hari ini, dosen, mahasiswa, serta alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry dengan beragam potensi, bisa terjun langsung ke masyarakat untuk berdakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain bersyiar dari berbagai perspektif, konsep Gampong Dakwah juga mengubah metode dakwah, yaitu berupa dialog, kecuali di khutbah Jumat atau ceramah Hari Besar Islam.

Selama ini dakwah berlangsung secara monolog. Pola itu berbenturan dengan kegemaran pemuda sekarang yang suka berdiskusi. Maka, setiap peserta dalam kegiatan Gampong Dakwah dapat berinteraksi langsung dengan fasilitator atau pemateri.

Sejatinya, kata dia, Gampong Dakwah dibentuk pada akhir 2013. Sebelumnya, sebagaimana dilakukan berbagai instansi, Fakultas Dakwah memiliki Desa Binaan, salah satunya Gampong Cot Lame, Aceh Besar. Segala kegiatan diadakan di gampong itu.

“Kami kemudian diskusi, bagaimana caranya kita tidak hanya membina satu desa saja, tetapi ada banyak desa. Sehingga potensi-potensi di desa itu dapat dikembangkan. Disepakatilah Gampong Dakwah,” cerita Baharuddin.

Pihaknya lantas mengusulkannya dalam Raker pertama UIN Ar-Raniry tahun lalu. Gayung bersambut. Program Gampong Dakwah disetujui dan dibiayai Universitas melalui jalur satu pintu, BLU (Badan Layanan Umum).

“Jadi, siapapun Dekan atau Rektor, program ini akan dapat berjalan selamanya,” bebernya sembari menyungging senyum.

Salah satu sesi Pelatihan Jurnalistik dan Pembuatan Blog. (FOTO: Dok. SidomBlogger)
Salah satu sesi Pelatihan Jurnalistik dan Pembuatan Blog. (FOTO: Dok. SidomBlogger)

Tiga kegiatan sudah bergulir hingga kini. Kecuali kegiatan Minggu itu, ada Pelatihan Tajhiz Mayat pada 24 Februari 2014 bagi peserta majlis taklim di Cot Lame dan Pelatihan Manajemen PAUD yang dimulai pada 13 Maret lalu di PAUD Melati Tungkop, Darussalam.

Tiga program unggulan itu dianggap sudah meawakili visi dan misi Gampong Dakwah. Dengan biaya dari Universitas, peserta tidak mengeluarkan biaya sepeserpun.

Satu harapan membuncah. “Pertama kita tradisikan Gampong Dakwah. Nantinya kita tulis buku tentang dakwah dari berbagai perspektif dengan judul Gampong Dakwah,” komit Baharuddin.(Makmur Dimila)

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 9328
Halaman samping kediaman Bacagub Aceh Bustami Hamzah, paska pelemparan granat oleh orang tak dikenal (OTK) di komplek Villa Citra, Gampong Pineung, Banda Aceh, pada 2 September 2024. Foto: PM/Oviyandi Emnur

Subuh Mencekam di Kediaman Bustami Hamzah