PON Aceh Terancam Gagal, KONI Soroti Ketidaksiapan Pemerintah Aceh Sebagai Tuan Rumah

IMG 20230928 WA0016
Ketua KONI Aceh Kamaruddin Abubakar yang didampingi oleh wakil sekum Faisal Saifuddin saat konferensi pers terkait terhentinya Pelatda PON Aceh di Banda Aceh 28 September 2024.

PM, Banda Aceh – Ketua KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar, mempertanyakan kesiapan Aceh sebagai tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ia menilai bahwa pemerintah Aceh belum serius dalam persiapan acara tersebut, termasuk masalah anggaran, kesiapan panitia lokal, pembangunan infrastruktur venue pertandingan, dan promosi pelaksanaan acara.

“Pelaksanaan PON XXI hanya hitungan bulan lagi, namun ketidaksiapan ini akan merusak nama baik Aceh sebagai tuan rumah dan peserta PON itu sendiri,” ujarnya dalam konferensi pers di Banda Aceh, Kamis, 28 September 2023.

Bila kondisi ini tidak segera diatasi oleh PJ Gubernur Aceh sebagai Ketua PB PON XXI wilayah Aceh, maka PON XXI di Aceh akan terancam gagal.

IMG 20230928 WA0005
Pernyataan sikap KONI Aceh terkait kesiapan Aceh menyambut PON XXI Aceh – Sumut 2024.

KONI Aceh berharap PON Aceh dapat menjadi benefit bagi komunitas olahraga di sana, termasuk pembangunan fasilitas olahraga berstandar nasional yang dibiayai oleh APBN.

Selain kurangnya persiapan sebagai tuan rumah, pemerintah Aceh juga dianggap tidak mendukung Pelatihan Daerah (Pelatda) Aceh untuk PON XXI ini. Menurut Ketua KONI Aceh, Pelatda telah terhenti karena tidak adanya dukungan dari Pemerintah Aceh.

Baca : Pelatda Aceh untuk PON XXI Terhenti, Tak Dapat Dukungan Pemerintah Aceh

Situasi ini berpotensi merugikan prestasi Aceh pada PON XXI, dengan kemungkinan penurunan prestasi atlet Aceh yang pernah meraih peringkat 12 besar di PON Papua.

KONI Aceh berharap agar sikap mereka menjadi catatan penting bagi PJ Gubernur Aceh dalam menyukseskan pelaksanaan PON XXI bersama Sumatera Utara.

IMG 20221224 WA0016 768x512
Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menyampaikan sambutan dan laporan persiapan PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara saat menyambut kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (24/12/2022). [Dok. Biro Humas]
Bila dirunut setahun lalu, dalam pertemuan dengan Menpora yang saat itu masih dijabat Zainuddin Amali, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki telah menyampaikan laporan persiapan PON XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara.

Kesiapan itu dilaporkan saat menyambut kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, di Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu, 24 Desember 2022.

Pertemuan bersama Menpora itu turut diikuti Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, unsur Forkopimda Aceh, Ketua KONI Aceh Muzakir Manaf, Ketua KONI Sumut dan utusan instansi terkait dari Aceh dan Sumut.

Pertemuan itu digelar untuk menyampaikan sejauh mana persiapan yang telah dilakukan Aceh dan Sumut selaku tuan rumah bersama PON ke 21 Tahun 2024 mendatang.

Namun, menurut pengamatan KONI Aceh, pemerintah Aceh belum melakukan langkah-langkah konkrit untuk pesiapan sebagai tuan rumah. Baik dari kejelasan anggaran, kesiapan panitia daerah, pembangunan infrastruktur venue pertandingan cabang olahraga yang dipertandingkan di Aceh, maupun dari segi promosi pelaksanaan acara.

Baca: Pj Gubernur Tak Alokasikan Dana Pelatda, KONI Aceh Khawatir Prestasi Atlet Turun Drastis pada PON XXI Aceh-Sumut

33 Cabor dipertandingkan di Aceh 

PON XXI Tahun 2024 Aceh- Sumut akan mempertandingkan sebanyak 66 Cabang Olahraga.

Untuk wilayah Aceh sendiri, ada 33 cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan sebaran venue di 6 kabupaten kota yang meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara.

“Sesuai dengan hasil Visitasi Panwasrah KONI Pusat atlet yang akan bertanding sejumlah 5782, adapun official 50 persen dari jumlah atlet yaitu 2891 orang,” katanya Pj Gubernur Aceh di depan Menpora.

Khusus untuk wilayah Banda Aceh, akan ada 13 cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Sepak Bola (Pool B & C), Bridge, Anggar, Angkat Berat, Angkat Besi, Judo, Kempo, Hapkido, Sepatu Roda, Muaythai, Soft Tenis, Tenis Lapangan dan Tarung Derajat.

Sementara untuk wilayah Sabang, terdapat enam cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Aero Sport, Terbang Layang, Terjun Payung, Paramotor, Aero Modeling dan Layar.

Adapun Kabupaten Aceh Besar adalah tempat dimana Stadion Utama didirikan dan di tempat itu pula PON XXI Aceh-Sumut akan dibuka. Pada kawasan stadion utama tersebut, kata Achmad Marzuki ada 2 bangunan yang dibangun yaitu Masjid dan Wisma Atlet.

Sementara 12 cabang olahraga yang diadakan di Aceh Besar meliputi, Sepak Bola (Pool A), Dayung, Menembak, Rugby, Selam, Selancar Ombak, Baseball & Softball, Bola Basket, Bola Tangan, Kurash, Peuntaque, Panahan, Panjat Tebing, Sepak Takraw, Woodball dan Korfball.

Selanjutnya, Kabupaten Aceh Tengah, daerah penghasil kopi ini akan turut serta menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, terkhusus pada cabor triathlon dan berkuda. Sementara itu, untuk cabang olahraga Aero Sport, Paralayang dan Gantole, akan dipertandingkan di Kabupaten Bener Meriah.

Selain itu, Sungai Alas turut serta menjadi venue Cabang Olahraga arung jeram yang terletak di Kabupaten Aceh Tenggara.
Selain itu Achmad Marzuki juga menjelaskan beberapa hal lain menyangkut kesiapan Aceh dalam hal ketersediaan hotel, transportasi dan lainnya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait