PM, SIGLI – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Layanan Masyarakat (Lamar) Pidie, mendesak Kepolisian setempat untuk mengusut tindakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, yang mengusulkan dua unit rumah dhuafa untuk keluarganya.
“Rumah bantuan tersebut seharusnya diperuntukkan khusus bagi kaum duafa. Namun, akibat tindakan seperti ini, membuat pembangunan rumah dhuafa setiap tahun tidak tepat sasaran,” ujar Direktur LSM Lamar Kabupaten Pidie Teuku Musliadi kepada pikiranmerdek.co, Selasa (3/10).
Baca : Anggota Dewan di Pidie Dutuding Usul Rumah Duafa untuk Anaknya
Terungkapnya masalah ini, sambung dia, akan melukai hati masyarakat miskin di Kabupaten Pidie. “Kaum duafa sangat kecewa karena hak rumah mereka diambil oleh wakil rakyat,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya meminta penegak hukum agar segera mengusut secara tuntas dugaan salah seorang anggota DPRK Pidie, yang menerima dua unit rumah dhuafa tersebut.
“Ini harus benar-benar harus diusut hingga tuntas dan rumahnya harus ditarik kembali jika memang terbukti,” tegas dia.
Musliadi menduga, masih banyak hal serupa terjadi di Kabupaten Pidie. Hanya saja, belum ditemukan buktinya. “Jika ditelusuri, saya yakin masih banyak peyelewengan yang terjadi,” tukasnya.
Sebagai mantan kader Partai Nasdem, Musliadi mengaku kecewa dengan sikap anggota DPRK dari Fraksi Partai Nasdem tersebut. “Sebab Nasdem selalu mengucapkan partai perubahan, akan tetapi apa yang berubah. Kita minta kepada Pemkab Pidie seger mencabut rumah tersebut,” tutupnya Musliadi.()
Belum ada komentar