PM, Bireuen—Polisi akan merekontruksi ulang kasus pembunuhan buruh batu bata, Iskandar A Bakar,35, yang ditemukan tewas terkubur dengan leher putus di kawasan Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Kamis 29 Maret 2012.
“Lokasi rekontruksi ulang direncanakan dilaksanakan di lokasi kejadian yakni di salah satu dapur bata Gampong Meunasah Paseh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen,” kata Kapolres Bireuen, AKPB Yuri Karsono SIK kepada Pikiran Merdeka usai menghadiri kegiatan Bakesbangpol dan Linmas di Off Room Sekdakab Bireuen, Kamis (26/4)
Menurutnya, rekontruksi ulang itu guna mengetahui tingkat keterlibatan masing-masing tersangka dari lima orang yang kini ditahan di Mapolres Bireuen. Terkait motif pembunuhan, lanjut Yuri, sejauh ini para tersangka masih mengaku akibat dendam.
“Dari lima tersangka yang ditahan, termasuk eksikutornya A Razak, mereka masih mengaku membunuh Iskandar A Bakar kerena dendam lama,” katanya.
Kapolres menjelaskan, dari hasil penyelidikan pelaku pembunuh Iskandar tersebut berjumlah enam orang, tetapi satu orang diantara mereka, Husaini alias Din Parang hingga kini belum menyerah diri dan sudah ditetapkan sebagai DPO polisi.
“Sebelumnya, pihak keluarga Husaini mengabarkan kalau Husaini akan menyerahkan diri ke polisi tapi sampai saat ini masih tidak muncul-muncul. Husaini alias Din Parang itu bukan pelaku utama, tapi ia ikut membantu para tersangka lainnnya saat setelah korban dieksekusi oleh tersangka A Razak. Kendati demikian, Husaini tetap terlibat dalam masalah ini,” tegas Kapolres.
Lima tersangka pembunuh Iskandar yang kini ditahan polisi, antara lain, M Sabri,21, Murdani ,50, (bapak M Sabri), Riki M ,16, Murhadi, 18, dan A Razak,26, selaku eksekutor. Kelima tersangka ini merupakan warga Meunsah Paseh, Juli.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iskandar A Bakar,35, warga Meunasah Paseh, Juli, Bireuen, yang sebelumnya dikabarkan menghilang Kamis (29/3), akhirnya ditemukan tewas dan telah dikubur dengan kondisi leher ditebas, Sabtu (31/3) siang.
Korban ditemukan sekitar 500 meter, arah utara pondok jambo bata, tempat Iskandar bekerja dan masih dalam kawasan dusun Khutang, desa Meunasah Paseh, Juli, Bireuen. Setelah pembunuhan itu berlangsung, pelaku utama, A Razak sempat melarikan diri, namun pihak kepolisian berhasil meringkusnya, Sabtu (7/4) malam.
Penangkapan pelaku utama, Abdul Razak, hasil pendekatan persuasif polisi dengan perangkat gampong Meunasah Paseh termasuk keluarga pelaku.[jon]
Belum ada komentar