PM, Blangpidie – Pengumuman hasil tes tenaga kontrak (non PNS) di jajaran Pemkab Aceh Barat Daya, Senin (2/7) menuai protes dari masyarakat. Proses penjaringan atau seleksi ulang terhadap para peserta, dinilai tidak serius.
Demikian disampaikan Ketua Umum Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) Abdya, Sabaruddin. Aktivis asal kecamatan Suak Setia ini kecewa lantaran ditemukan beberapa nama ganda pada hasil seleksi tersebut.
“Ini memperlihatkan adanya tindakan tidak serius dalam mengeluarkan hasil tenaga kontrak di Abdya,” tulis Sabar di akun Facebook resminya, Senin (2/7).
Ia menyambung, “terlepas apakah itu salah pengetikan atau apa, yang pastinya ada beberapa nama yang double dan kami menilai Pemkab Abdya tidak serius dengan hasil pengumuman tersebut, salah satu-dua nama itu bisa kita maklumi, tapi ini ada beberapa nama yang salah,” ungkap sabar kepada pikiranmerdeka.co via seluler Rabu (4/7).
Dia bahkan menduga panitia seleksi (Pansel) diintervensi pihak luar. Karena pengumuman itu seperti ada kaitan dengan banyaknya titipan nomor dari orang terdekat.
“Barangkali Pansel galau, tertekan, atau panik dengan guyuran nomor seleksi,” sesalnya.
Sabar menyayangkan banyak sekali tenaga pendidik, medis atau lainnya yang sudah berpengalaman bekerja puluhan tahun, namun tidak dipertimbangkan oleh Pemkab.
“Seingat saya, bupati dulu pernah mengatakan ‘akan memperioritaskan pegawai Non PNS yang sudah lama berbakti.’ Kasihan kakak dan abang kita yang sudah berpengalaman,” ujarnya iba. []
Reporter: Armiya
Belum ada komentar