Plt Sekda Terima Kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh

Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri MM., menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal. Foto: Biro Adpim
Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri MM., menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal. Foto: Biro Adpim

PM, Banda Aceh – Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri MM., menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal.

Dalam pertemuan tersebut, Alhudri menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan dan stunting di Aceh.

“Harus ada kerja sama yang solid. Kami berharap agar keluarga miskin ekstrem dapat naik statusnya, dan yang miskin bisa keluar dari status miskin,” ujar Alhudri. Ia juga menyoroti pentingnya memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai penanganan stunting, dengan menekankan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah harus sampai pada anak-anak, bukan hanya kepada orang tua. “Bantuan itu untuk anak, bukan untuk orang tua yang mengonsumsinya,” ujar Alhudri.

Alhudri juga menyebutkan bahwa banyak anggaran penanganan stunting saat ini lebih banyak dialokasikan untuk operasional, yang seharusnya digunakan lebih efektif. Untuk itu, ia meminta data yang akurat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan aparat di tingkat kecamatan, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yang memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai kondisi masyarakat.

Data yang akurat, kata Alhudri, akan sangat membantu dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting. Ia mendorong BKKBN dan Pemda untuk memastikan bahwa data yang digunakan antara kedua pihak tersebut sama, sehingga tidak ada lagi kemiskinan yang tidak tercatat secara riil. “BKKBN dan Pemda harus memiliki data yang sama agar tidak ada lagi klaim miskin yang tidak benar,” ujarnya.

Alhudri juga berbagi pengalamannya saat menjabat sebagai Penjabat Bupati Gayo Lues, di mana ia berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 4.077 menjadi hanya 63 orang dan menurunkan angka stunting sebesar 19,2 persen. “Perbaiki infrastruktur, ekonomi naik, dan stunting turun. Itulah yang kami buktikan di Gayo Lues,” ujar Alhudri.

Dalam kesempatan tersebut, Safrina Salim menyampaikan bahwa stunting masih menjadi masalah besar di Aceh, dengan sekitar 38.004 keluarga berisiko stunting. Stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya gizi, tetapi juga oleh akses terbatas terhadap air bersih dan fasilitas jamban sehat. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat melalui lembaga-lembaga seperti PAUD dan Posyandu untuk menangani masalah ini secara komprehensif.

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya pemberdayaan lansia,
di tengah persiapan Indonesia menuju usia emas pada tahun 2045. Pemberdayaan lansia sangat krusial agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan sosial. Lansia yang mandiri tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada usia produktif, tetapi juga berkontribusi pada penguatan struktur sosial di masyarakat. Dengan kemampuan yang dimiliki, lansia bisa tetap aktif dan produktif dalam berbagai sektor, baik itu ekonomi, sosial, maupun budaya.

Alhudri menutup pertemuan dengan memberikan apresiasi kepada BKKBN dan pihak terkait atas kerja sama yang telah terjalin. Ia optimis bahwa dengan kolaborasi yang solid, masalah kemiskinan dan stunting di Aceh dapat diatasi secara efektif dan berdampak jangka panjang. []

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2024 11 05 at 14.38.00
Bunda Literasi Aceh, Hj. Safriati, S.Si, M.Si didampingi Ketua DWP Aceh, Dra. Sukmawati, berintaraksi dan berbagi cerita dengan Murid Paud di ruang baca anak Perpustakaan Wilayah Aceh, Selasa, 5/11/2024 Foto : Biro Adpim

Bangun Generasi Cerdas, Bunda Literasi Aceh Serukan Pentingnya Minat Baca Sejak Usia Dini

Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA., M.Si., menghadiri rilis data statistik yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Senin (2/1/2025). Turut hadir Asisten II Setda Aceh Zulkifli, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Kominsa, perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Syariah Indonesia, dan instansi vertikal lainnya. Foto: Biro Adpim
Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA., M.Si., menghadiri rilis data statistik yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Senin (2/1/2025). Turut hadir Asisten II Setda Aceh Zulkifli, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Kominsa, perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Syariah Indonesia, dan instansi vertikal lainnya. Foto: Biro Adpim

Pj Gubernur Safrizal Hadiri Rilis Data Statistik Bulanan BPS