PM, Nagan Raya – Tak sedikit pun guratan lelah tergambar di wajah Penjabat Ketua Dekranasda Aceh Safriati. Padahal dirinya baru saja melakukan perjalanan darat selama 4 jam membelah gunung Singgahmata dari Kota Dingin Takengon.
Jelang Maghrib, Safriati yang turut didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Aceh Sukmawati, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah, tiba di Gedung Dekranasda Nagan Raya.
Di lokasi tersebut, Istri Pj Gubernur Aceh itu disambut oleh Pj Bupati Nagan Raya Iskandar dan Pj Ketua Dekranasda Nagan Raya Ubiet Junita Sari serta Sekda Nagan Raya Ardimartha dan Ketua DWP Nagan Raya Nelda Tunovia serta sejumlah pejabat lainnya.
Tak ingin mengecewakan para perajin binaan Dekranasda Nagan Raya yang telah menanti dirinya, Safriati langsung menyapa dan menanyakan berbagai produk kerajinan dan penganan khas Nagan Raya hasil kreasi para perajin.
“Assalamu’alaikum Ibu, maaf lama menunggu,” ucap Safriati sembari melempar senyum, menyapa ramah para perajin.
Wanita yang akrab disapa Kak Nana itu langsung terlibat perbincangan serius dengan para perajin. Tak hanya berbincang dan memberi masukan dan saran mepada para perajin, Safriati juga membkring berbagai hasil kerajinan yang dipajang di showroom Dekranasda Nagan Raya.
Tak hanya Kak Nana, Kadistanbun Aceh serta rombongan lainnya juga mulai memilih berbagai kerajinan hasil karya para perajin Nagan Raya. Mulai dari tas yang berbahan dasar tempurung kelapa, tempat tisu dari anyaman eceng gondok, gelang dan cincin giok hingga telur asin.
Kak Nana seperti tak kehabisan energi. Harapan dan cita-citanya untuk memberdayakan dan memajukan para perajin, seolah menjadi suntikan semangat yang membuat tenaganya selalu “full charging”.
Padahal, sebelum bertolak ke Nagan Raya dirinya sudah setengah harian berkeliling Kota Takengon untuk berbelanja dan berdialog dengan dengan para perajin Kerawang Gayo di sejumlah sentra di kota tersebut, termasuk Kamlung Kerajinan Bebesen.
Semangat Safriati dan sang suami Safrizal ZA yang saat ini dipercaya menakhodai Aceh untuk memberdayakan usaha kecil sangat serius. Hal ini terlihat saat sarapan pagi. Meski penginapan menyediakan sarapan pagi, namun bersama sang suami dan rombongan, Safriati memilih sarapan di tempat sarapan di pinggir jalanan Kota Takengon.
“Di masa pengabdian kami yang singkat ini, Suami saya selalu mengingatkan agar sebisa mungkin mendarmabhaktikan segala kemampuan untuk Aceh tercinta, sekuat tenaga dan semampu kita,” ungkap Safriati.
“Pesan ini yang membuat saya terus bersemangat turun ke daerah, untuk melakukan apa yang bisa saya lakukan sesuai tupoksi saya, baik sebagai Pj, Ketua Dekranasda, Pj Ketua TP PKK, Bunda PAUD, Bunda Literasi maupun sebagai Ketua Pembina Posyandu,” ujar Safriati. []
Belum ada komentar