PM, Aceh Utara – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA., M.Si., bersama Asisten II Setda Aceh, Zulkifli, Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, dan Pj Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, menyambut kedatangan rombongan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Jumat (10/1/2024). Kehadiran Dewan KEK dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Dr. Rizal Edwin Manansang, Wakil Ketua III Tim Pelaksana, Budi Santoso, serta Kepala Biro Pengendalian KEK, Bambang Wijanarko.
Dalam pertemuan tersebut, Safrizal menegaskan pentingnya peran KEK Arun Lhokseumawe dalam mendorong perekonomian Aceh dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
“Selamat datang di Aceh. Mohon dukungannya agar pemanfaatan KEK Arun ini bisa maksimal,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh telah berkomunikasi dengan gubernur terpilih, H. Muzakir Manaf, untuk memastikan kesinambungan komitmen dalam mendukung pengembangan KEK. Salah satu fokus utama adalah optimalisasi potensi pelabuhan di kawasan tersebut.
Salah satu keunggulan besar KEK Arun adalah keberadaan Pelabuhan Arun, yang memiliki lokasi strategis di kawasan Selat Malaka—jalur perdagangan internasional yang sangat ramai. Pemanfaatan pelabuhan ini diharapkan menjadi faktor utama dalam meningkatkan daya saing KEK Arun di tingkat nasional maupun internasional.
Baca: Bunda PAUD Aceh Serukan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini
Menanggapi dukungan dari Pemerintah Aceh, Rizal Edwin Manansang menyampaikan apresiasi dan terima kasih.
“KEK Arun ini sangat strategis dan memiliki sejarah panjang. Kami berharap KEK Arun Lhokseumawe bisa menjadi contoh dan menjadikannya sebagai Green KEK pertama di Indonesia,” katanya.
Green KEK mengacu pada konsep kawasan ekonomi yang ramah lingkungan, dengan penerapan teknologi serta praktik berkelanjutan yang mendukung ekonomi hijau dan efisiensi energi.
Dengan adanya dukungan dari Dewan Nasional KEK dan Pemerintah Aceh, KEK Arun Lhokseumawe diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, baik untuk Aceh maupun Indonesia secara lebih luas. Pengembangan kawasan ini tidak hanya membuka peluang investasi, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Pemerintah Aceh berkomitmen untuk memastikan KEK Arun menjadi motor penggerak ekonomi. Kami juga mendorong pengembangan berbasis keberlanjutan agar KEK ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan,” pungkas Safrizal.
Belum ada komentar