Pasangan kandidat yang berlaga di Pilkada Bireuen 2017 memanfaatkan momentum pendaftaran calon untuk saling unjuk kekuatan.
Enam pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Bireuen periode 2017-2022 mendaftarkan diri ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bireuen, 21-23 September 2016. Tiga pasangan diusung partai politik dan tiga pasangan maju melalui jalur independen.
Saifannur–Muzakkar A Gani atau yang disingkat Fakar menjadi pasangan pembuka yang mendaftarkan diri ke KIP Bireuen pada Rabu, 21 September 2016. Sejak pukul 09.30 WIB, ratusan pendukung pasangan ini menumpangi sejumlah mobil dan sepeda bermotor mendatangi kantor KIP di kawasan Paya Meuneng, Matangglumpangdua.
Pasangan Fakar mendaftarkan diri dengan didampingi para petinggi partai pengusung, yakni pengurus Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Damai Aceh (PDA). Masing-masing partai juga memboyong sejumlah kader untuk memeriahkan tahapan pendaftaran calon.
Pada hari yang sama, sekira pukul 11.00 WIB, giliran pasangan Husaini–Azwar AG yang maju melalui jalur independen atau perseorangan mendaftarkan diri. Kedatangan Husaini atau yang biasa disapa Teungku Bate didampingi Cawabup yang mendampingnya, Azwar AG.
Pasangan ini diantarkan ratusan pendukung yang menggunakan kostum kaos hitam dan topi bermotif loreng, serta baju kemeja kotak-kotak ala Jokowi. Dillihat dari simbol dan slogan yang mereka gunakan, pasangan ini hampir mirip dengan Joko Widodo ketika bertarung di Pilpres lalu.
Pasangan Husaini-Azwar mengusung slogan ‘Gerakan Bireuen Bekerja’. Selain itu, dalam baliho dan spanduk pengenalan kandidat, Tgk Bate terlihat memakai kemeja kotak-kotak sebagaimana yang pakai Jokowi dalam Pilpres lalu. Kemeja serupa juga dipakai para pendukung pasangan tersebut saat pendaftaran ke KIP Bireuen.
Walau hasil verifikasi faktual menunjukkan bahwa pasangan tersebut belum mencukupi syarat dukungan fotokopi KTP minimal, mereka optimistis bisa mencukupi kekurangannya. Sejauh ini pasangan ini hanya mengatongi 8.370 dukungan sah dari 13.017 lembar KTP yang diserahkan ke KIP Bireuen.
Sedangkan siang harinya, sekira pukul 14.00 WIB, pasangan pasangan H Ruslan M Daud–Jamuluddin Idris mendaftarkan diri. Kandidat petahana yang kali ini maju melalui jalur perseorangan, datang ke kantor KIP menggunakan mobil double cabin.
Kedatangan Ruslan-Jamaluddin diiringin puluhan mobil pendukung dengan berkonvoi dari kawasan Cot Gapu ke kantor KIP di Paya Meuneng, Peusangan. Diperkirakan, 500-an pendukung yang mengenakan pakaian ungu dan merah bertuliskan slogan ‘Harus Jadi’ memadati halaman kantor penyelenggara Pemilu.
Ruslan yang semula digadang-gadang akan diusung Partai Aceh, akhirnya harus memilih jalur independen. Setelah terdepak dari PA, Ruslan dikabarkan merapat ke beberapa partai nasional, seperti Demokrat, PAN, PKS dan PPP. Namun, karena tidak mendapat respon positif, petahana yang mengklaim mendapat dukungan penuh perangkat desa di Kabupaten Bireuen ini mengagalang dukungan fotokopi KTP.
Dari 22.064 lembar fotokopi KTP yang terkumpul, hasil ferivikasi faktual KIP pasangan ini diketahui mengantongi 18.745 dukungan sah. Jumlah tersebut melebih syarat minimal yang dibutuhkan sebanyak 12.723 lembar fotokopi KTP untuk maju melalui jalur independen.
KHALILI-YUSRI
Keesokan harinya, Kamis 22 September 2016, pasangan Khalili–Yusri yang diusung Partai Aceh mendaftarkan diri. Pasangan yang menggunakan tagline ‘Roh Perjuangan’ ini tiba di KIP Bireuen sekira pukul 11.00 WIB.
Menggunkan mobil trailer yang dipenuhi bendera Partai Aceh dan hiasan warna khas partai lokal itu, Khalili-Yusri didampingi para petinggi PA Bireuen. Satu trailer lain di belakang mereka, ditumpangi para penabuh rapai dan peniup seureune kale. Ratusan mobil dan sepeda motor pendukung beriringan mengantarkan calon kebanggaan mereka ke KIP Bireuen.
Sementara di halaman kantor KIP, pasangan ini sudah ditunggu Satuan Tugas Partai Aceh (Satgas PA) berpakaian loreng merah-hitam. Mereka berbaris rapi membentuk jalan yang dilalui rombongan kandidat Partai Aceh ini. Ribuan pendukung yang menggunakan baju dan peci khas PA juga terlihat memerah di halaman kantor KIP Bireuen.
Perjuangan Khalili untuk mendapatkan stempel dukungan PA tidaklah mudah. Bhakan, ia sempat ditolak mentah-mentah oleh Ketua DPW PA Bireuen Tgk Darwis Jeunieb. Namun, lewat perjuangan panjang para pendukung setianya, akhirnya Partai Aceh mengeluarkan SK penetapan dirinya sebagai calon Bupati Bireuen yang disandingkan dengan Yusri MSi MS. Penetapan pasangan itu sekaligus mematahkan perjuangan Ruslan M Daud untuk meju lagi melalui Partai Aceh.
Keputusan politik tersebut sempat menimbulkan kemelut di tubuh Partai Aceh Bireuen. Beberapa pengurus KPA yang merupakan sayap inti Partai Aceh banting stir dengan mendukung calon petahana. Kondisi itu berangsur membaik setelah anggota DPRA Kautsar Abu Yus ditetapkan sebagai Sekretaris PA Bireuen, menggantikan Muzakir Zulkifli yang mengundurkan diri dan berlabuh ke kubu Ruslan M Daud.
GILIRAN TU SOP
Di hari kedua pendaftaran itu, pasangan Tgk Muhammad Yusuf Awahab–Purnama Setiabudi (Tu Sop–dr Pur) mendatangi KIP Bireuen sekira pukul 13.00 WIB. Pasangan ini terlebih duhulu mengirimkan satu mobil pick-up yang membawa minuman kaleng untuk dibagi-bagikan kepada setiap orang yang ada di lingkungan kantor KIP.
Selanjutnya tiba iring-iringan mobil putih yang mangantarkan pasangan Tu Sop–dr Pur. Diantarkan seribuan pendukung, proses pendaftaran pasangan yang memakai pakaian serba putih ini ikut diiringi selawat badar.
Saat penyerahan berkas sebelumnya, pasangan yang maju melalui jalur independen ini mengantarkan 21.733 lembar fotokopi KTP dukungan. Sesuai hasil verifikasi faktual, mereka mengantongi jumlah fotokopi KTP terbanyak dengan 19.241 dukungan sah.
Pasangan calon terakhir mendaftar adalah Amiruddin Idris-Ridwan Khalid. Mereka mendaftarkan diri pada Kamis, 22 September 2016, sekira pukul 14.30 WIB. Pasangan ini diusung tiga partai politik nasional, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Selain didampingi para punggawa inti tiga partai pengusung, Amiruddin-Ridwan ikut diantarkan ratusan pendukungnya. Pasangan yang menggunakan slogan ‘Bersama Untuk Bireuen’ ini mendatangi kantor KIP menggunakan mobil doubel cabin yang diiringin puluhan mobil pendukungnya.
PEMERIKSAAN BERKAS
Pendaftaran enam pasangan calon tersebut diterima seluruh komisioner KIP Bireuen. Proses penerimaan berkas pendaftaran berlangsung di aula pertemuan. “Untuk proses pemeriksaan berkas dilakukan oleh pegawai KIP dengan disaksikan perwakilan masing-masing kandidat,” sebut Ketua KIP Bireuen Mukhtaruddin SH MH.
Dia menjelaskan, seluruh berkas yang diajukan pasangan calon langsung dilakukan pemeriksaan awal terhadap kelengkapan dokumen. “Selanjutnya akan diverifikasi lanjutan terhadap keabsahan seluruh dokumen yang mereka ajukan,” katanya.
Tahapan selanjutnya yang harus diikuti pasangan bakal calon adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksakan di RSUZA Banda Aceh. “Pemeriksaan kesehatan dilaksankan pada tanggal 24–25 September 2016. Disusul tes bebas narkoba yang dilanjutkan dengan uji mampu baca Alquran. Untuk baca Alquran akan dilaksanakan di Mesjid Agung Bireuen,” papar Mukhtar.
Menyangkut masih adanya calon independen yang belum memenuhi syarat minimal dukungan KTP, menurut Muhtaruddin, pihaknya memberikan waktu kepada pasangan calon tersebut untuk melengkapi KTP dukungan yang masih kurang sampai 1 Oktober 2016.
Selama proses pendaftaran pasangan calon, Polres Bireuen menyiagakan 190 personil di seputaran kantor KIP Bireuen. “Insya Allah, proses pendaftaran berjalan aman dan tertib,” sebut Kapolres Bireuen AKBP Heru Novianto Sik melalui Kasat Intelkam Polres Bireuen AKP M Ridwan.
Menyangkut dengan adanya pengerahan massa, menurut M Ridwan, tidak ada masalah sepanjang tidak mengganggu Kamtibmas. “Sebelumnya, kami juga telah mengibau agar tidak melakukan konvoi keliling kota. Alhamdulillah, semuanya berlangsung sebagaimana yang kita harapkan bersama,” sebutnya.[]
Belum ada komentar