PM, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) siap melaksanakan pengeboran panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh Besar mulai 2025. Berdasarkan survei geosains awal, WKP Seulawah Agam memiliki potensi energi panas bumi hingga 320 MW. PGEO bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) telah menyelesaikan berbagai tahapan awal untuk pengembangan proyek, termasuk survei geosains pada 2017-2019, pemetaan geohazard pada 2020-2021, serta pembaruan model konseptual pada 2022-2024. Hal tersebut menjadi dasar teknis yang kuat untuk melanjutkan ke tahap pengeboran eksplorasi di tiga lokasi. Saat ini, proyek berada dalam tahap persiapan akuisisi lahan. Direktur Utama PGEO Julfi Hadi menyatakan perseroan sangat antusias untuk mengembangkan potensi panas bumi di Aceh, salah satu provinsi yang memiliki potensi energi panas bumi yang cukup besar, tetapi belum dimanfaatkan.
“Kami berharap PGE bisa membangun pembangkit listrik panas bumi pertama untuk Aceh di Seulawah Agam ini, sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan energi hijau di Tanah Air,” tuturnya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/12/2024).
Pengeboran direncanakan akan dimulai pada 2025. Lokasi pengeboran di sekitar Gunung Seulawah Agam dirancang dapat diakses melalui jalur jalan untuk mendukung kelancaran logistik dan operasional. Proyek panas bumi Seulawah Agam menjadi salah satu proyek prioritas PGEO dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan energi terbarukan. Selain itu, proyek ini selaras dengan misi PGE untuk berkontribusi pada pencapaian target net zero emission sekaligus mendorong swasembada energi nasional. Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina Geothermal Energy Edwil Suzandi menyampaikan PGEO berkomitmen untuk memastikan keberhasilan proyek Seulawah Agam yang diharapkan dapat menjadi pembuka jalan bagi berdirinya pembangkit listrik panas bumi pertama di Aceh.
Belum ada komentar