PM, Langsa – Memasuki periode kedua sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, pasangan Teungku Usman Abdullah, SE dan Drs. Marzuki Hamid, MM, diharapkan mampu tampil sebagai pemimpin yang lebih baik dan lebih amanah, agar program-program pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih maksimal.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, Drh H Irwandi Yusuf M Sc, dalam sambutan singkatnya, pada Sidang Paripurna Istimewa DPR Kota Langsa, usai melantik dan mengambil sumpah jabatan Tgk Usman Abdullah dan Marzuki Hamidsebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Senin (28/8).
“Mari kita tingkatkan kerja sama, sehingga Pemerintahan Kota Langsa di bawah kepemimpinan saudara Usman Abdullah dan saudara Marzuki Hamid semakin baik dan mampu menggulirkan program-program berkualitas di wilayah ini,” ajak Irwandi Yusuf.
Dalam kesempatan tersebut, Irwandi juga mengimbau agar program, visi dan misi yang diusung oleh duet pimpinan Langsa ini dapat seiring sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah Aceh.
Untuk menghindari gesekan dan polarisasi masyarakat pasca pilkada lalu, Irwandi menghimbau agar wali kota dan wakil melakukan konsolidasi dan merangkul kembali serta memperlakukan para pendukung seluruh pasangan calon secara adil.
“Jangan pilih pejabat sesuai selera sendiri, silahkan adopsi cara Pemerintahan saya sebelumnya, lakukanlah uji kepatutan dan kelayakan atau Fit and proper tes. Dengan demikian kita akan mendapatkan pejabat yang tepat di tempatkan di posisi yang tepat pula,” kata Irwandi.
Selain itu, Irwandi juga meminta Pemko Langsa harus mampu mengemas sejumlah bidang jasa unggulan yang akan dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.
Keberadaan dua universitas negeri di Langsa, yaitu Universitas Samudera Langsa dan Institut Agama Islam Negeri Cot Kala, merupakan salah satu bidang penyediaan jasa pendidikan yang patut diunggulkan. Menurut Irwandi, keberadaan ribuan mahasiswa akan membangkitkan sektor ekonomi lainnya, seperti perdagangan, jasa rumah kos dan lain sebagainya.
“Selain itu, pengembangan jasa pelabuan Kuala Langsa, juga harus dipacu. Butuh perjuangan keras untuk menghidupkan pelabuhan Kuala Langsa. Bukan untuk menyaingi Pelabuhan Belawan tetapi mensupport. Berdasarkan informasi dwelling time atau masa tunggu bongkar muat petikemas di belawan sudah lebih 7 hari. Oleh karena itu, kita akan mengajukan kepad pemangku kebijakan terkait untuk mengizinkan beberap kontainer petikemas bersandar dan bongkar muat di pelabuha Kuala Langsa, Krueng Geukuh, dan seluruh pelabuhan strategis yang ada di Aceh,” tambahnya.
Gubernur menambahkan, sebagai wilayah dengan posisi geografis yang strategis, pengembangan investasi di kawasan ini merupakan salah satu perhatian utama di Aceh.
“Untuk itu, sistem pelayanan terpadu satu pintu harus diefektifkan dalam rangka pemberian berbagai perizinan yang mudah, cepat, murah dan efisien. Berikan kenyamanan bagi investor agar iklim investasi di kota ini semakin membaik,” sambunya.
Selain itu, sektor pariwisata juga harus dikemas sebaik mungkin. Berbagai pembenahan dan pembukaan sejumlah destinasi wisata baru adalah salah satu faktor penting untuk membuat wisatawan betah datang dan berlama-lama berada di Kota Langsa.
Sementara itu, terkait kawasan Pusong, Gubernur mengungkapkan, bahwa kawasan yang awalnya memiliki luas 14 kilometer persegi itu, saat ini hanya tersisa 3 kilometer persegi saja.
“Ini mengindikasikan bahwa dalam beberapa tahun kedepan kawasan Pusong akan habis. Kita bangun tanggul sebagus apapun tetap daratan Pusong tetap akan tergerus karena faktor pergeseran di dasar laut,” demikian Irwandi.(ril)
Belum ada komentar