Pilkada Banda Aceh akan menjadi ajang pertarungan dua kubu petahana. Illiza Sa’aduddin Djamal yang menggandeng Farid Nyak Umar dipastikan akan mendapat perlawanan sengit dari Zainal Arifin yang mendampingi Aminullah Usman.
Illiza Sa’aduddin Djamal dan Zainal Arifin yang kini menjabat Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, sama-sama memastikan diri berlaga di Pilkada 2017. Setelah sempat seiring sejalan, kini harus menjadi pesaing satu sama lain.
Dalam menakhodai Banda Aceh, Illiza dan Zainal memang bukan paket yang lahir dari Pilkada musim lalu. Semula, wanita yang akrab disapa Bunda Elly itu merupakan Wakil Walikota yang mendampingi Walikota Mawardy Nurdin sejak dua periode lalu. Namun, dalam perjalanan periode kedua mereka menjabat, Mawardy meninggal dunia pada 8 Februari 2014.
Selanjutnya, pada 16 Juni 2014, Illiza dilantik menjadi Walikota Banda Aceh. Sementara posisi yang ditinggalkannya, belakangan ditempati oleh Zainal Arifin. Pria yang akrab disapa Keuchiek Zainal ini terpilih sebagai Wakil Walikota melalui rapat paripurna DPRK Banda Aceh, 2 Februari 2015. Kader PAN ini mengungguli Ibnu Rusydi dari Partai SIRA.
Kebersamaan Illiza dan Zainal dalam memimpin Banda Aceh segera berakhir. Bahkan, keduanya harus saling adu strategi dalam merebut simpati publik, setelah sama-sama maju dalam paket terpisah.
Pada Pilkada 2017, Bunda Elly maju sebagai calon walikota dengan menggandeng kader PKS, Farid Nyak Umar. Sementara Keuchiek Zainal tetap maju sebagai calon wakil walikota yang mendampingi calon walikota Aminullah Usman.
Dengan tidak mengesampingkan dua pasangan kandidat yang maju melalui jalur independen, banyak pihak memperkirakan pasangan Illiza-Farid akan mendapat perlawanan sengit dari pasangan Aminullah-Zainal.
Tidak tertutup kemungkinan, dua paket ini harus berlaga hingga putaran kedua, jika Qanun Pilkada Aceh yang masih digodok di DPRA mengadopsi aturan Pilkada DKI Jakarta yang mensyaratkan kemenangan pasangan calon harus mengumpulkan suara di atas 50 persen.
PROSES PENDAFTARAN
Empat pasangan kandidat resmi mendaftarkan diri ke KIP Banda Aceh, 21-23 September 2016. Dua pasangan maju melalui jalur independen dan dua lagi diusung koalisi partai politik.
Illiza Sa’aduddin Djamal-Farid Nyak Umar menjadi pasangan pertama yang mendaftarkan diri ke KIP Banda Aceh. Mereka tiba di kantor penyelenggara Pemilu itu, Kamis (22/9) sekitar pukul 09.50 WIB.
Pasangan ini didukung delapan partai politik dengan kekuatan 18 kursi di DPRK Banda Aceh. Kursi terbanyak disumbang Partai Demokrat (lima kursi), disusul Partai Aceh dan PKS (masing-masing empat kursi) dan PPP (tiga kursi). Kemudian PDA dan PKPI (masing-masing satu kursi), serta dua partai pendukung yang tidak memiliki kursi, yakni Partai Hanura dan PDI Perjuangan.
Di hari yang sama, KIP Banda Aceh menerima pendaftaran pasangan Marniati-Amiruddin Usman Daroy yang datang sekitar pukul 14.50 WIB. Pasangan yang maju melalui jalur independen ini diantarkan oleh sejumlah pendukung yang memenuhi halaman kantor yang berlokasi di Jalan Pocut Baren Banda Aceh.
Selanjutnya, pada Jumat (23/9) sekitar pukul 09.54 WIB, KIP menerima pendaftaran pasangan Adnan Beuransyah-Umar Rafsanjani. Adnan yang semula merupakan politisi Partai Aceh, dalam Pilkada kali ini maju melalui jalur independen. Pasangan ini juga diantar tim pemenangan beserta para pendukung mereka yang datang dari barbagai kawasan di Banda Aceh.
Terakhir, pasangan Aminullah Usman-Zainal Arifin yang mendaftarkan diri. Pasangan yang maju dengan mengantongi stempel dukungan sejumlah partai politik ini tiba di kantora KIP Banda Aceh, Jumat (23/9) sore sekira pukul 15.00 WIB.
Pasangan Aminullah Usman-Zainal Arifin diusung oleh koalisi enam partai politik dengan kekuatan 12 kursi di DPRK Banda Aceh. Total kursi tersebut, masing-masing Partai Nas Dem (empat kursi), PAN (tiga kursi), Golkar (tiga kursi), dan Gerindra (dua kursi). Sementara dua partai pendukung lainnya, yakni PKB dan PBB, tidak memiliki kursi di Parlemen Banda Aceh.
Selain didampingi para petinggi partai pendukung, pasangan ini juga diantarkan oleh ratusan pendukung dan simpatisannya. Dengan menggunakan mobil jip terbuka diiringi ratusan sepeda motor, Aminullah-Zainal disambut meriah oleh sebagian pendukungnya yang sudah menunggu di kantor KIP.
Kedatangan seluruh pasangan calon yang mendaftarkan diri itu diterima Ketua KIP Banda Aceh Munawar Syah beserta komisioner KIP lainnya. Di kesempatan itu, Munawar Syah menjelaskan tentang tahapan selanjutnya yang harus diikuti oleh setiap pasangan calon. Bagi pasangan calon juga diminta menyiapkan segala persyaratan dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Dia juga menggingatkan pasangan kandidat yang sudah mendaftarkan diri ke KIP tidak boleh mengundurkan diri. “Jika ada pasangan yang mengundurkan diri, maka akan dikenakan sanksi sesuai undang-undang dan aturan yang berlaku,” tegas Munawar.[]
Belum ada komentar