PM, Jakarta – Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie berpesan kepada generasi milenial untuk terus mengenang jasa para founding father yang telah berjuang membela tanah air dari bangsa penjajah. Hal itu berangkat dari kekhawatirannya pada anak muda masa kini yang cenderung lebih mengenal artis-artis kekinian, ketimbang pada pendahulu bangsa.
“Kita idolanya macam-macam, jangan terpaku kepada satu idola, misalnya idola bintang film, idola penyanyi, jangan seolah-olah itu saja, karena hidup kita kompleks,” kata Jimly di Jakarta, Sabtu (10/11).
Poin penting dalam peringatan Hari Pahlawan, ujarnya, adalah memetik pelajaran dari nilai-nilai pengabdian para pahlawan. Menurutnya, sudah sepatutnya generasi milenial mengikut jejak-jejak para pahlawan sebagai pijakan untuk menata masa depan.
”Serta jejak kakinya untuk kita belajar dan menjadikan bahan, supaya kita semua menyiapkan tapak-tapak kaki untuk arah kita masing-masing ke depan,” kata dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menilai, sejarah para pahlawan wajib terus diwariskan karena merupakan sebuah peninggalan yang berguna bagi generasi berikutnya.
“Telapak kaki itu gambaran dari legacy, setiap orang harus berbuat amal jariyah yang dicatat dalam sejarah dikemudian hari, baik itu berguna buat keluarganya, buat tetangga dan buat masyarakat luas,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Dalam peringatan Hari Pahlawan ini, Jimly juga mengajak agar para politikus dan tokoh masyarakat untuk membangun sifat saling menghargai, jangan membangun kebencian satu dengan yang lain, tapi mari bangun sikap saling menghargai.
“Saling memberi apresiasi kepada siapa-siapa saja yang pernah berjasa bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. [suara.com]
Belum ada komentar