Peringati 10 Tahun Tsunami , Warga Aceh Zikir di Kuburan Massal

Peringati 10 Tahun Tsunami , Warga Aceh Zikir di Kuburan Massal
Acara Zikir di Blang Padang 8/9/2014

Banda Aceh – Ratusan warga Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh menggelar peringatan 10 tahun tsunami yang dipusatkan di kuburan massal Ulee Lheue, Selasa (9/9) dengan zikir dan tausiah sejak pukul 09.00 WIB. Warga sengaja datang dari beberapa desa untuk mengenang sanak keluarganya yang telah menjadi korban tsunami.

Bencana tsunami di Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 lalu bertepatan pada tanggal 14 Dzulqaida 1425 Hijriah berdasarkan tahun Islam. Berdasarkan tahun Hijriah, warga Kecamatan Meuraxa yang difasilitasi langsung oleh Muspika Plus menggelar peringatan detik-detik terjadi tsunami di Aceh pada tanggal 14 Dzulqaida 1435 Hijriah.

Zikir berlangsung yang dipimpin oleh Tgk Asyari. Semua jamaah yang mengikuti peringatan 10 tahun tsunami larut dalam kesedihan. Tidak sedikit yang meneteskan air mata selama zikir berlangsung selama 1 jam lebih. Bahkan ada yang menangis terisak-isak selama zikir berlangsung.

Seorang warga desa Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Hasni mengatakan, dia merasa terharu dengan pelaksanaan peringatan 10 tahun tsunami. Bahkan dia merasakan sedang berada didekat keluarganya yang menjadi korban tsunami 10 tahun lalu.

“Saya sangat terharu, semoga apa yang kami doakan hari ini bisa diterima oleh Allah SWT,” kata Hasni pada merdeka.com.

Hasni pada saat tsunami meluluhlantahkan Aceh, dia harus kehilangan orangtuanya. Saat itu Ayahnya sedang berada di rumah. Sedangkan dirinya tidak sedang berada di Banda Aceh. “Saat itu saya sedang di Langsa, karena berjualan, jadi Ayah saya meninggal dan saya yakin Ayah dikuburkan di sini,” jelasnya.

Pada prasasti yang berada di kuburan di Ulee Lheue, jelas tertulis ada lebih kurang 14.264 jasad disemayamkan di kuburan massal tersebut. Setiap hari-hari besar Islam dan juga setiap peringatan tsunami. Warga baik yang ada di desa tersebut maupun lainnya berziarah di kuburan massal tersebut.

Sebelum zikir dimulai, warga yang memadai kawasan kuburan massal korban tsunami tersebut juga diawali dengan tausiah yang disampaikan oleh Tgk Fakhruddin Lahmuddin. Dalam tausiahnya, Tgk Fakhruddin mengatakan musibah tsunami di Aceh termasuk yang terdahsyat terjadi di dunia.

“Musibah ini cobaan, peringatan dan teguran yang diberikan oleh Allah Swt. Meskipun tsunami di Aceh itu masih dahsyat banjir di sungai kuning di China, tetapi kita harus mengambil pelajaran atas musibah ini,” ungkap Tgk Fakhruddin Lahmuddin dalam tausiahnya.

Tgk Fakhruddin Lahmuddin dalam tausiahnya juga menceritakan kisah-kisah bencana yang pernah diberikan pada umat manusia yang mungkar sebelumnya. Seperti banjir yang menurut sejarah menenggelamkan seluruh penjuru dunia banjir pada saat Nabi Nuh. Kemudian juga Tgk Fakhruddin Lahmuddin menceritakan kisah lainnya yang terjadi pada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, Camat Kecamatan Meuraxa, Yusnardi mengatakan, peringatan ini mengikuti bulan Hijriah. Sehingga Muspika Plus Meuraxa bekerjasama dengan warga melakukan peringatan 10 tahun tsunami di Aceh.

“Ini permintaan warga di sini, makanya kita fasilitasi untuk memperingati 10 tahun tsunami,” tukas Yusnardi.

Kendati demikian, pada tanggal 26 Desember 2014 nantinya juga akan ada peringatan 10 tahun tsunami di Aceh. pada tanggal tersebut yang akan diperingati seluruh Aceh menjadi puncak peringatan nantinya. “Pada tanggal 26 Desember 2014 tetap akan ada peringatan dan itu puncaknya,” imbuhnya.

[PM-001]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

BNNK Bireuen Pilih Duta Anti Narkoba
Siswa SLTA di Bireuen sedang mengikuti tes untuk menjadi Duta Anti Narkoba.

BNNK Bireuen Pilih Duta Anti Narkoba