PM, Banda Aceh – Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh Singkil (AMPPAS), melakukan unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Senin (30/4).
Mereka menolak perayaan hari jadi Aceh Singkil yang ke 19, karena dianggap menghambur- hamburkan uang daerah dan tidak ada dampak yang dirasakan masyarakat Aceh Singkil.
Baca: Banjir Jadi Kado Istimewa HUT ke 19 Aceh Singkil
Zulkarnain Pohan, koordinator aksi menyampaikan, penggunaan uang miliyaran rupiah untuk perayaan ulang tahun Aceh Singkil, adalah sikap pemborosan dan foya-foya yang tidak baik untuk daerah.
“Jika uang sebesar itu dapat dioptimalkan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah banjir, berapa banyak masyarakat yang akan terbantu dan manfaatnya lebih dapat dirasakan,” katanya.
Mirisnya lagi, kata dia, puluhan juta rupiah harus dikeluarkan hanya untuk menghadirkan artis dengan dalih menghibur masyarakat. Padahal, padahal masyarakat sedang dilanda bencana.
“Sejauh ini belum terlihan capaian DULSAZA selama kepemimpinan dan terkesan daerah Aceh Singkil jalan di tempat. Tidak ada perubahan yang selama ini ditawarkan kepada masyarakat. Jika seperti ini terus kapan Aceh Singkil bisa hijrah dari daerah tertinggal dan termiskin,” ucapnya.
Jamaluddin salah satu mahasiswa Aceh Singkil dalam orasinya menilain, Pemerintah Aceh Singkil terlihat masih setengah hati dalam membebaskan Aceh Singkil dari ketertinggalan. Hal ini terlihat dari program perioritas Pemkab Aceh Singkil yang mengesampingkan persoalan banjir.
“Jika pengendalian banjir tak dilakukan secara kongkret dan integrasi maka pembebasan Aceh Singkil dari ketertinggalan sebagaimana di dengung-dengungkan DulSaza tak lebih dari mimpi. Padahal sebelumnya pernah di sampaikan akan ada solusi banjir jika kami sudah setahun memimpin Aceh Singkil DULSAZA,” kata Jamaluddin.()
Belum ada komentar