Perampokan Marak, Jakarta Makin Tak Aman

Todong Senjata
Perampokan Marak, Jakarta Makin Tak Aman

Todong SenjataJakarta—Perampokan di Jakarta semakin marak. Korbannya bukan hanya penumpang taksi atau angkutan umum, tapi juga mereka yang sedang menungu di pinggir jalan. Kondisi ini yang membuat aktivitas masyarakat semakin tidak aman.

Belum lama ini, perampokan terhadap penumpang taksi. Sementara itu, perampokan dalam angkutan kota (angkot) juga terjadi pada Rabu (31/10). Dalam waktu yang berdekatan, karyawan bank yang sedang berdiri di pinggir jalan dirampok, Kamis (1/11) dini hari.

Seorang karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini dirampok dua orang tak dikenal di kawasan hutan kota, Jl Mayjen Sutoyo, UKI, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Para pelaku menyerang secara membabi buta dengan tangan kosong hingga korban tak berdaya. Setelah berhasil melumpuhkan korban, kedua pelaku melarikan diri ke arah tol Jagorawi dan membawa tas berisi dompet serta sejumlah barang berharga milik korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SH di lapangan, sekitar pukul 00.06 dini hari korban bernama Stefanus Damai Maringan Marpaung (23) itu tengah menunggu dijemput temannya di kawasan taman kota arah UKI menuju Cililitan.

Saat tengah menunggu, dua pemuda datang menghampirinya lalu menanyakan mengapa ia ada di sana dan langsung melakukan penyerangan. “Ngapain lu di sini?” ujar Stefanus menirukan ucapan salah seorang pelaku.

Ia menambahkan, usai melontarkan pertanyaan tersebut kedua pelaku tidak lagi mengucapkan apa-apa dan langsung memukulinya secara membabi buta. “Satu pelaku memegangin kaki dan tas saya. Satunya lagi memukuli saya berulang-ulang,” ujar karyawan BRI cabang Jakarta Daan Mogot itu.

Melihat korbannya tidak lagi melawan, kedua pelaku mengambil tas korban dan melarikan diri ke arah tol Jagorawi yang terletak di sisi timur taman. Teman korban yang datang beberapa saat kemudian langsung membawanya ke Unit Gawat Darurat RS UKI, Jakarta Timur.

Stefanus yang merupakan warga Pengasinan, Rawalumbu, Bekasi Timur ini mendapatkan perawatan karena pendarahan di hidung, luka memar di bagian wajah, dan kepala serta luka gores di tangan kirinya.

Ia mengungkapkan, di dalam tas tersebut terdapat sebuah dompet berisi uang sekitar Rp 100.000 dan sejumlah kunci brankas ATM milik BRI.

“Uang dalam tas memang tidak seberapa, tapi kunci-kunci brankas itu yang saya khawatirkan. Kalau tidak salah jumlahnya ada 15 kunci,” tutur Stefanus saat ditemui SH, di UGD RS UKI.

Ditanyai terkait ciri-ciri pelaku, ia mengaku hanya mengenal salah seorang dari pelaku. Ia mengungkapkan, pelaku berambut panjang lurus menggunakan topi dan berkalung stainlees. “Saya nggak banyak ingat pelakunya. Kalau ditunjukkan, mungkin saya ingat,” tuturnya lagi.

Ditemui di RS UKI, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP M Soleh mengaku tengah melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Ia mengatakan, jajarannya langsung diterjunkan ke TKP dan sejumlah titik lain untuk mencari pelaku yang ciri-cirinya telah diketahui. “Kita langsung terjunkan anggota ke lokasi dan sekitar lokasi. Kita akan terus telusuri keberadaan pelaku, dan melakukan penyelidikan semaksimal mungkin,” tegasnya.

Rabu (31/10), aksi perampokan, juga terjadi di dalam angkutan umum di perempatan Grogol, Jakarta Barat. Dua orang yang mencoba menodong di dalam angkot KWK B01 jurusan Grogol-Muara Angke ditangkap Polsek Metro Tanjung Duren.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanjung Duren AKP Budi Setyadi, Rabu, mengatakan, saat itu kejadian bermula saat angkot sedang melintas di Jalan Daan Mogot, tepatnya di pom bensin Grogol. Saat itu pelaku yang terdiri dari dari tiga orang mulai melancarkan aksinya.

Pelaku naik ke dalam angkot tersebut di perempatan Grogol. Di dalam angkot, ada tiga pelaku dan seorang penumpang berinisial DT. Menurutnya, modus yang digunakan adalah menanyakan jam.

Tak lama berselang, ketiga pelaku mengancam korban dengan menggunakan pisau. “Pelaku lalu mengarahkan pisaunya dari pinggang korban ke bagian leher. Korban segera mengeluarkan HP Samsung tipe Galaxi S2 dan memberikan kepada pelaku,” ucapnya.

Namun sial bagi para perampok sebab tak lama peristiwa tersebut sang sopir angkot mengetahuinya, dan langsung memberhentikan kendaraannya tepat di Pos Polisi Grogol. “Lalu sang sopir berteriak copet,” katanya.

Mendengar terikan sang sopir, anggota polisi yang sedang berjaga dan masyarakat sekitar langsung berdatangan ke angkot tersebut dam menangkap pelaku. Namun, polisi hanya berhasil menangkap dua pelaku bernama Irwan Setiawan (41) dan Bambang Irawan (21).

“Dari pengakuan kedua tersangka, yang kabur bernama Budi yang sehari-harinya nongkrong di Terminal Senen dan dalam pengejaran aparat kepolisian. Barang bukti yang kita amankan berupa sebilah pisau dan HP Samsung tipe Galaxi S2,” tuturnya.[Sinar Harapan]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Duh, Menteri Puan Dapat Rapor Buruk, Siapa yang Lain?
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna bersama Menteri Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 2 November 2015. |ANTARA

Duh, Menteri Puan Dapat Rapor Buruk, Siapa yang Lain?