PM, Banda Aceh – Satgas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional kembali merilis Peta Zonasi Risiko Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan analisis penanganan pandemi periode 17 Mei – 23 Mei 2021, enam daerah di Aceh sudah “kuning’. Sedangkan 17 daerah lainnya masih zona oranye. Sementara kasus baru Covid-19 bertambah lagi 230 orang.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis (27/5/2021).
“Risiko peningkatan kasus Covid-19 di zona kuning lebih rendah daripada zona oranye,” tutur juru Bicara yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, enam kabupaten/kota zona kuning di Aceh saat ini meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Subulussalam.
Sedangkan kabupaten/kota zona oranye meliputi Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Singkil.
Ia mengatakan, Peta Zonasi Risiko Covid-19 dapat berubah setiap minggu sesuai dengan dinamika penanganan pandemi di kabupaten/kota. Satgas Covid-19 Nasional menghitung indikator epidemiologis, surveilans kesehatan masyarakat, dan perkembangan pelayanan kesehatan, berdasarkan data akumulatif mingguan.
“Satgas Covid-19 Nasional menerima data surveilans dan database rumah sakit online kementerian kesehatan setiap hari, dan hasil analisisnya dirilis secara mingguan,” tutur SAG.
Pada minggu lalu, tambah SAG, hasil analisis data periode 10 Mei-16 Mei 2021, Kabupaten Simeulue, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Aceh Tenggara, masih zona oranye dan kini menjadi zona kuning. Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah yang sebelumnya zona kuning kini menjadi zona oranye.
Ia melanjutkan, Peta Zonasi Risiko Covid-19 tersebut direkonstruksi setiap minggu untuk menjadi alat navigasi dalam merumuskan kebijakan penanganan Covid-19, seperti upaya-upaya meningkatkan kapasitas rumah sakit, menekan angka kematian, menurunkan kasus aktif, dan kasus-kasus konfirmasi positif baru, di kabupaten/kota.
“Gerakan testing dan tracing yang lebih masif merupakan strategi yang sangat dianjurkan untuk meningkatkan status zona warna, di samping meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan, seperti pelayanan rumah sakit,” ujarnya.
Data akumulatif
Selanjutnya SAG mengatakan, bila kita lihat secara akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 27 Mei 2021, telah mencapai 14.078 kasus/orang. Rinciannya, para penyintas, yang sudah sembuh dari Covid-19, sebanyak 11.250 orang. Penderita yang sedang dirawat 2.265 orang, dan pasien yang meninggal dunia sudah mencapai 563 orang.
“Angka tersebut termasuk penambahan kasus konfirmasi baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, pasien yang sembuh, dan meninggal dunia,” tuturnya.
Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 230 orang, meliputi warga Banda Aceh 41 orang, Aceh Besar 27 orang, Pidie 24 orang, Aceh Tenggara 19 orang, Bener Meriah 14 orang, Langsa 13 orang, Lhokseumawe 11 orang, dan warga Simeulue sebanyak 10 orang.
Kemudian warga Sabang sembilan orang, Aceh Selatan delapan orang, warga Pidie Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan warga Aceh Barat Daya, sama-sama enam orang. Selanjutnya warga Aceh Tamiang dan Aceh Timur masing-masing lima orang.
Lebih lanjut, virus corona juga terkonfirmasi menginfeksi warga Aceh Tengah tiga orang, Bireuen dua orang, warga Aceh Utara dan Aceh Singkil masing-masing satu orang. Sedangkan 13 orang lainnya merupakan warga dari luar daerah.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sudah sembuh juga bertambah sebanyak 129 orang. Paling banyak yang sembuh hari ini warga Banda Aceh yang mencapai 79 orang. Disusul warga Lhokseumawe 15 orang, dan warga Aceh Besar sebanyak 12 orang.
Kemudian, yang juga dilaporkan sembuh warga Aceh Tengah tujuh orang, Aceh Selatan lima orang, warga Aceh Tamiang dan Bireuen sama-sama tiga orang. Warga Aceh Utara sebanyak dua orang. Selanjutnya, warga Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, dan warga Langsa masing-masing satu orang.
SAG juga melaporkan penambahan kasus korban virus corona yang meninggal dunia sebanyak tujuh orang. Rinciannya, warga Aceh Tengah tiga orang, Aceh Selatan dua orang, warga Aceh Besar dan warga Aceh Jaya, sama-sama satu orang.
“Kasus meninggal dunia sebanyak tujuh orang, lebih banyak dari laporan kemarin, empat orang,” ujar SAG.
Lebih lanjut ia laporkan kasus probable yang secara akumulatif sebanyak 733 orang, meliputi 629 orang sudah selesai isolasi, 14 orang isolasi di rumah sakit, dan 90 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, urai SAG.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.388 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.145 orang, sedang isolasi di rumah 167 orang, dan 76 orang sedang isolasi di rumah sakit, tutupnya.(*)
Belum ada komentar