Perambahan kawasan Taman Gunung Leuser untuk kebun sawit membuat kehidupan orangutan terus terdesak. Akibatnya, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah orangutan lari dan tersesat di perkebunan warga.
Untuk mengembalikan satwa tersebut ke habitatnya, tim penyelamatan Orangutan Information Centre (OIC) mengevakuasi satu induk orangutan (Pango Abelii) Sumatera berusia 30 tahun beserta anaknya. Proses evakuasi itu berlangsung di perkebunan sawit warga, dekat Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Dusun Kermal, Desa Tenggulun, Aceh Tamiang, 13 Juli 2017.
Sebelum dievakuasi, bagian tubuh orangutan dibius. Selanjutnya, dibantu masyarakat dan petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh Tamiang, dilakukan pemeriksaan pada tubuh orangutan.
Saat pemeriksaan, Ricko Laino Jaya, dokter hewan dari OIC, menemukan empat peluru senapan angin bersarang di dekat mata orangutan. Sangat disayangkan, mata kiri sang induk telah buta terkena peluru tersebut.
“Setelah pemeriksaan langsung diputuskan translokasi atau lepas liar ke TNGL. Kondisinya sehat, hanya ada puluhan peluru di sejumlah bagian tubuh namun tak menggangu hidupnya,” kata Ricko.
Catatan OIC, kawasan TNGL di wilayah Langkat dan Aceh Tamiang sebagiannya dirambah untuk lahan sawit. Kerusakan hutan di kawasan itu ditaksir mencapai 10.000 hektar sehingga kehidupan satwa langka menjadi terganggu.[]
FOTO & TEKS: PM/Oviyandi Emnur
Belum ada komentar