Pensiun Dini, Bomber Paraguay Ini Jadi Penjual Roti

Pensiun Dini, Bomber Paraguay Ini Jadi Penjual Roti
Pensiun Dini, Bomber Paraguay Ini Jadi Penjual Roti

salvador cabanasParaguay – Pernah menjadi bintang kenamaan di Paraguay, kini Salvador Cabanas harus berjuang keras untuk bisa melanjutkan hidup serta karirnya sebagai pesepakbola.

Pundi-pundi uang yang dikumpulkannya ketika masih berjaya kini raib entah ke mana. Agar dapat hidup layak, pria 33 tahun itu sekarang terpaksa turun langsung menjalankan bisnis keluarga sebagai pembuat roti.

25 Januari 2010, adalah hari yang benar-benar mengubah nasib Cabanas. Sekitar pukul 05.00 dini hari di sebuah kelab malam bernama “Bar Bar”, Mexico City, Meksiko, terdengar letusan senjata api. Dan tiba-tiba Cabanas dengan kepala bersimbah darah tergeletak di lantai.

Ya, Cabanas ditembak tepat di kepala. Keterangan awal yang didapat dari sang istri, dia menjadi korban perampokan. Tapi, setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian menyatakan bahwa pria kelahiran Asuncion itu “didor” setelah cekcok dengan seseorang yang belakangan diketahui merupakan pimpinan gembong narkoba, Jose Balderas Garza.

Walau mendapat luka parah, beruntung nyawa Cabanas bisa diselamatkan. Meski demikian tim dokter mengklaim Cabanas harus kehilangan sejumlah memori jangka pendeknya.

Awal 2012, Cabanas yang terpilih sebagai Pemain Terbaik Paraguay serta Amerika Selatan pada 2007, kembali menginjak lapangan hijau. Tapi, langkahnya masih jauh dari sukses. Bergabung dengan klub lamanya, 12 de Octubre, Cabanas hanya dipercaya tampil 14 kali dan tidak menyumbang sebiji gol pun selama semusim.

Seiring merosotnya karir Cabanas, kondisi keuangannya pun mulai morat-marit. Semua tabungan serta aset yang dimiliki ludes. Yang tersisa hanya sebuah mansion senilai U$12 juta, itu pun dikuasai oleh mantan istrinya, Mary Lorgia Alonso.

Atas kebangkrutan tersebut, ayah Cabanas, Dionisio, menyalahkan orang-orang terdekat putranya itu. “Anak saya menjadi korban istri, pengacara dan agennya,” katanya dengan nada geram.

Semua masalah yang menerpa rupanya membuat Cabanas lebih tegar sekarang. Dia tak pernah menyesali apa yang telah terjadi. Yang dilakukannya saat ini hanya terus berusaha memperbaiki kehidupan.

Cabanas sempat menyatakan pensiun dari sepakbola pada pertengahan Januari lalu. Tapi, pada awal Februari kemarin, klub 12 de Octubre yang baru promosi ke Liga Utama Paraguay mengumumkan bahwa Cabanas akan kembali masuk skuad mereka.

Sampai saat ini, Cabanas memang masih terus mengasah skillnya dengan berlatih rutin. Sedangkan untuk menyambung hidup, dia ikut bantu menjalankan bisnis keluarga sebagai pembuat roti.

“Orang-orang masih banyak yang mengenal saya. Mereka bertanya tentang sepakbola dan saya jawab saya masih sangat menikmatinya,” kata Cabanas yang harus setiap hari harus bangun pagi-pagi buta untuk membuat roti dan berkeliling kota mengantarkan sendiri pesanan dari para langganannya.

“Saya yakin bisa kembali meraih sukses,” ungkap Cabanas dengan penuh keyakinan dikutip excelsior. [bola.viva.co.id]

Kredit Foto: 101greatgoals.com

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Cannavaro
Leonardo Bonucci (tengah) dan Giorgio Chiellini (kanan) sudah tahu cara menghentikan Ronaldo. [Foto: Jawa Pos/AFP]

Cannavaro Bilang Italia Tak Perlu Takuti Ronaldo