PM, KUTACANE – Wakil Bupati Aceh Tenggara Bukhari Buspa, menyoroti kinerja Inspektorat Kabupaten setempat yang masih lemah dalam melakukan pengawasan internal eksekutif.
Hal itu disampaikan Wabup, saat melakukan silaturrahmi dengan puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Kutacane, di lokasi Wisata Kafe Suhada Lawe Sikap Kutacane, Sabtu (24/11) kemarin.
“Dalam melakukan evaluasi dan pengawasan inspektorat belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan,” ujar Wabup.
Disebutkan, dari 385 desa (kute) di Aceh Tenggara, baru terdapat satu temuan pihak Inspektorat Kabupaten terkait pengelolaan dana desa. Padahal, kata Bukhari, sudah menjadi rahasia umum jika pengelolaan dana desa banyak mendapat sorotan dari berbagai komponen.
Bahkan, sambung Wabup, dirinya telah banyak menerima laporan dari perangkat desa, warga, tokoh masyarakat maupun lembaga lainnya. Parahnya lagi, kata Wabup, laporan tertulis maupun secara lisan yang ditujukan kepada Bupati dan Wakil Bupati itu, juga disampaikan kepada pihak inspektorat.
“Saya heran kenapa hanya ada satu temuan dari pihak Inspektorat Kabupaten terhadap pengelolan dana Kute, meskipun nilainya terbilang kecil. Bagaimana dengan pengelolan dana desa di 384 desa lainnya. Apakah memang sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, apakah tidak perlu pembinaan atau sudah sesuai dengan perencanaan,” cetus Bukhari.
Anehnya lagi, kata dia, desa yang menjadi temuan bagi Inspektorat Kabupaten, adalah desa yang termasuk terbaik di kecamatan Lawe Sigalagala dan di Kabupaten Aceh Tenggara.
“Sedangkan desa yang selama ini pengelolaan dana desanya tidak termasuk baik, malah tidak ada temuan sama sekali. Masalah kecil dan di desa yang termasuk baik pengelolaan dan manajemennya saja bisa ada temuan oleh tim inspektorat. Lantas kenapa di desa lainnya malah tak ada temuan. Ini yang menjadi pertanyaan bagi saya. Berarti Inspektorat mampu bekerja, hanya saja mungkin belum fokus pada beberapa desa lainnya,” sindir Wabup.
Pun demikian, Bukhari Buspa yakin kedepannya pihak Inspektirat akan bekerja lebih maksimal lagi. Terutama dalam melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap perangkat desa.
“Terutama terkait pengelolaan dana desa di seluruh desa yang ada di Aceh Tenggara. Apalagi pimpinan baru Inspektorat saat ini kelihatannya mempunyai komitmen yang tinggi dan jelas,” pungkasnya.()
Belum ada komentar