PM, Calang – Warga Teunom tengah merasa terganggu oleh salah satu perusahaan yang mengambil batu pasir di wilayah Krueng Teunom. Pasalnya, perusahaan tersebut mengambil pasir hingga nyaris mencapai sumur sadapan air (Intake) Blud Spam Tirta Mon Mata.
“Kami lihat pengambilan batu pasirnya sudah sangat dekat dengan Intake Blud, sehingga sangat menggangu sumur sadapan air bersih untuk warga Teunom dan Pasie Raya khususnya,” kata kepala Blud Spam Tirta Mon Mata, Samsul saat dikonfirmasi pikiranmerdeka.co, Kamis (5/7).
Ia menyampaikan, sebelumnya pengambilan batu tersebut jauh dari tempat sumur sadapan air. Namun makin lama sudah sangat dekat sekitar 50 meter dari tempat sadapan yang dipasang pihak Tirta Mon Mata itu.
“Sebelumnya pengambilan batu ada sekitar 500 meter dari intake, namun sekarang sudah sangat dekat, sekitar 50 meter sehingga sangat menggangu air yang selama ini penting bagi masyarakat,” tutur Samsul.
Ia berharap kepada para pengambil batu pasir untuk menjaga jarak lebih jauh dari sadapan air tersebut.
“Kami harap untuk dapat mengambil pasir batu tersebut lebih jauh lagi, kami bukan melarang pengambilan batu pasir tersebut karena kita sama-sama membutuhkan juga, tapi harapan jaraknya jangan terlalu dekat,” tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini pipa untuk sadapan air sudah ditambah lebih dari 200 meter ke depan, lantara sungai yang mulai dangkal. “Sadapan lama di sungai itu sudah kering,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pengguna PDAM Tirta Mon Mata di wilayah Teunom dan Pasie Raya saat ini mencapai sekitar 2.400 rumah.
” Jika kita kalikan per rumah empat orang maka sekitar 9.000 lebih pengguna Air PAM tersebut,” tutupnya.[]
Reporter: Arif Hidayat
Belum ada komentar