PM, BIREUEN – Tim penertiban Bireuen terpaksa mengurung niatnya untuk menertibkan kawasan jalan T Hamzah Bendahara, tepatnya depan Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen, Kamis (26/11/2015) sekira pukul 9.00 WIB.
Pasalnya, tim penertiban gabungan yang terdiri Satpol dan dinas terkait dihadang oleh seorang pedagang dengan menggunakan parang saat akan dilakukan penertiban di kawasan eks lahan PJKA itu.
Melihat kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, puluhan anggota Satpol-PP serta bebarapa petugas dari dinas terkait harus menghindari dan menunda aksi penertiban tersebut.
Aksi nekat seorang perempuan yang ikut berdagang di lokasi eks rel kereta api tersebut mulai melunak setelah di nasehati seorang anggota Polisi Militer dan meminta menyimpan senjata tajam miliknya itu.
Dalam penertiban yang dilakukan tersebut, tim gabungan yang melakukan penertiban sepanjang jalan kawasan T Hamzah Bendahara itu antara lain anggota Satpol PP, petugas dari Dinas Perhubungan dibantu Polisi dan anggota TNI, temasuk dari Polisi Militer
Meski sempat tertunda, akhirnya tim gabungan kembali melanjutkan penertiban ke arah jalan Pengadilan Lama. Namun disana anggota PP hanya sekedar melintasi kawasan padat lalu lintas.
Menindaklanjuti hal itu Camat Kota Juang, Kabid Pasar dan dari Dinas Perhubungan termasuk Kapolsek Kota Juang dan Sub Den Pom Bireuen langsung melakukan rapat kordinasi guna mencari solusi akhir, terkait penertiban akan dilakukan kedepan.
Dalam rapat tersebut disimpulkan, penertiban kawasan itu tetap harus dilakukan dengan membuat peryataan kepada pedagang termasuk dengan pihak petugas parkir di ruas jalan depan rumah sakit termasuk sangsinya.
Camat Kota Juang, M Nasir Yusuf S Sos usai turun ke lokasi itu mengatakan, penertiban ini dilaksanakan menindaklanjut keluhan masyarakat tentang kesemrawutan di jalan T. Hamzah Bendahara karena sering terjadinya kemacatan lalulintas.
“Selama ini kawasan depan rumah skit umum Bireuen sering terjadi kemacetan, terutama depan pintu masuk IGD rumah sakit disaat ambulans yang membawa pasien dari kecamatan serta adanya pasien darurat,” ujarnya.
Diakui M Nasir Yusuf, perencaan Pemerintah Kabupaten Bireuen, kawasan tersebut akan dijadikan sebagai ruang terbuka hijau atau taman kota sebagaimana keputusan rapat beberapa waktu lalu sehingga kawasan harus tetap dibebas dari kesemerautan.
Diberitakan sebelumnya, akibat tidak kontinyu penertiban yang dilakukan oleh tim terpadu pemerintah setempat, ruas jalan T Hamzah Bendahara atau depan rumah sakit umum dr Fauzaih Bireuen ibarat terminal. [PM006]
Belum ada komentar