JAUH sebelum hari ini, Pantai Bantayan, yang terletak di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal daerah tersebut.
Siang itu, Minggu 17 September 2017, sebuah mobil Avanza bersiap-siap meninggalkan kompleks wisata. “Bang, bisa ke depan lagi, mau mundur,” kata seorang pria di dalamnya.
Yang dimaksud adalah sepeda motor (Sepmor) seorang pengunjung lainnya, memarkir tepat di belakang mobil rombongan tadi.
Objek wisata ini memang belum menyediakan tempat parkir khusus. “Tempat parkirnya baru mau dibangun,” kata Keuchik Gampong Bantayan Fazal Umri kepada pikiranmerdeka.co.
Sejak awal 2015, wisata ini terus berbenah diri. Pemerintah melalui dinas terkait juga telah mengucurkan anggaran hingga lebih dari satu miliar, di antaranya membangun MCK, beberapa unit tempat usaha pedagang, gapura, musala dan lainnya.
Medio 2016 hingga awal 2017, pantai tersebut sempat sepi bahkan tidak ada wisatawan yang datang ke sana. “Itu hanya miskomunikasi, dan kami tidak pernah menutup pantai ini. Soal menjaga pantai, kami siap. Syariat Islam adalah prioritas utama bagi kami,” kata Fazal Umri.
Miskomunikasi tersebut, sempat menyebabkan lanjutan pembangunan di pantai telantar. Tetapi kini sudah mulai dibangun lagi. Untuk ke depan, pemerintah juga akan kembali membangun kios bagi pedagang.
Penjaja makanan ringan dan minuman segar di lokasi wisata, mampu meraup untung Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu setiap libur akhir pekan atau Sabtu-Minggu. Mayoritas pedagang di sana, kata Fazal, adalah kaum janda baik warga setempat atau warga tetangga.
“Dengan hidupnya objek wisata ini, para pemuda juga sudah ada kegiatan, seperti melayani pembelian tiket masuk untuk kandaraan.”
Jika membawa kendaraan roda dua, pengunjung hanya dikenakan Rp 5.000 untuk tiket masuk. Sedangkan yang membawa mobil, maka hanya membayar Rp 10 ribu per unitnya.
“Pendapatan ini juga mengalir untuk aset gampong, setelah dibagi kepada pekerja.”
Ramai Pengunjung
Menyuguhkan panorama secara alami, menjadi salah satu alasan bagi wisatawan untuk menghabiskan hari libur akhir pekan hingga petang hari di sana.
Animo pengujung ke wisata Bantayan ini mulai tinggi sejak empat bulan terakhir.
Pantai ini juga cocok bagi wisata keluarga, karena karakter ombaknya tidak terlalu besar, dan kontur pantai cenderung landai. Kelembutan pasir juga dimanfaatkan untuk bermain bolakaki baik di pagi hari maupun pada waktu petang.
Tak sedikit pula para pengunjung memanfaatkan pasir untuk membenamkan tubuhnya, salah satunya adalah Salbiah (52). “Lon ban leuh lon tanom droe mantong (Saya baru selesai membenamkan tubuh tadi),” kata Salbiah ketika ditemui siang itu.
Salbiah, warga Kecamatan Pente Bidari, Aceh Timur ini adalah salah satu pengunjung ke pantai tersebut. Dia mengaku, sudah dua kali berkunjung sejak empat bulan terakhir.
Jauh dari lokasi Salbiah duduk bersama keluarganya, ratusan pengunjung lainnya, termasuk anak-anak terlihat asyik berenang. Ada juga yang mengabadikan momen kunjungan itu dengan background birunya air laut.
Wahana Permainan
Guna memanjakan pengunjung, kata Fazal Umri, pihaknya telah berencana untuk membangun wahana permainan di tempat wisata ini.
Salah satunya adalah manyediakan banana boat dan donut boat, serta jenis permainan lainnya yang mampu membuat pengunjung betah berlama-lama.
“Tetapi semua ini butuh dukungan semua pihak, baik kelompok sadar wisata Bantayan, warga dan termasuk pemerintah,” demikian Fazal.[]
Belum ada komentar