PM, Aceh Singkil – Kuburan massal korban gempa dan tsunami 26 Desember 2004 silam, di Pulau Baguk, Aceh Singkil , kurang terawat bahkan nyaris terlupakan.
Beruntung, sejumlah pemuda setempat berinisiatif membersihkan dan menggelar zikir pada peringatan 13 tahun tsunami di kuburan masal Pulau Baguk, Selasa (26/12) kemarin.
“Pemuda berinisiatif membersihkan kuburan korban tsunami. Kami tidak mengenal mereka, tapi hati kami terpanggil untuk membersihkan dan merawat kuburan para korban tsunami itu,” kata Novri, koordinator acara Pemuda Peduli Lingkungan Pulau Baguk.
Selain membersihkan kuburan, kata Novri, pihaknya juga membuat pamflet sebagai tanda lokasi kuburan.
“Dari dulu kuburan massal tersebut belum memiliki menumen atau tanda tentang lokasi tempat dikebumikan para korban tsunami. Karenanya, pemuda didukung pejabat desa membuat tanda bahwa di lokasi tersebut ada kuburan missal,” ujarnya.
“Kedepan kita meminta pemerintah dapat memfasilitasi pembangunan monumen serta pagar di lokasi kuburan masal seperti di Kabupaten kota lainnya di Aceh,” harapnya.
Menurutnya, ada 93 jenazah yang dikebumikan di Pulau Baguk. Berdasarkan identitas yang ditemukan warga, jenazah itu merupakan korban tsunami asal Aceh Barat, terdampar di sekitar Pulau Banyak.
“Warga mengetahuinya jenazah merupakan korban tsunami asal Aceh Barat, sebab ada mayat yang beridentitas Meulaboh,” kata Afriadi penduduk Pulau Banyak. ()
Belum ada komentar