Pemko Banda Aceh Jalin MoU dengan USK

IMG 20210225 WA0000 678x381 1
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menandatangani nota kesepahaman dengan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Marwan, Rabu 24 Februari 2021, di Ruang VVIP Gedung AAC Dayan Dawood. (Dok. Ist)

PM, Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Syiah Kuala, Rabu (24/2/2021) di Ruang VVIP Gedung AAC Dayan Dawood.

Adapun dari pihak Pemko Banda Aceh hadir Wali Kota Aminullah Usman, bersama Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Marwan.

Kerja sama yang disepakati oleh kedua belah pihak meliputi sektor pembangunan, ketahanan pangan pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan masyarakat veteriner, dan pengembangan SDM melalui pendidikan dan evaluasi.

Adapun MoU antara kedua pihak dikuatkan lagi dengan Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) USK, Dinas Pertanian Aceh Besar, dan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Banda Aceh tentang Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat dengan Konsep Kebijakan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Dalam sambutannya, Wali Kota Aminullah mengatakan kerja sama ini dilakukan dalam semangat saling menguntungkan, serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saat ini memang pemerintah daerah dengan perangkatnya dituntut harus berkolaborasi dan membangun networking dengan banyak pihak, tak terkecuali universitas atau akademisi demi keberhasilan pembangunan,” kata Aminullah.

Ia pun berharap ke depan akan banyak hal lain yang bisa dikerjakan bersama antara Pemko Banda Aceh dan USK. Aminullah juga menyatakan pemerintahannya siap bekerja sama dengan kampus lainnya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Marwan mengatakan MoU dan kerja sama dimaksud bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran bagi para mahasiswa.

“Mahasiswa kami akan bisa ditempatkan di unit-unit teknis pemerintahan selama satu semester atau enam bulan. Harapannya, mereka bisa lebih berkontribusi kepada pemerintah dan masyarakat.”

Program tersebut juga diadakan untuk meningkatkan kompetensi dan soft skill mahasiswa.

“Ibaratnya mahasiswa ‘terjun langsung ke laut, bukan belajar di kolam renang lagi’. Kami yakin para mahasiswa bisa mendapatkan banyak pelajaran dari proses selama rentang waktu itu,” katanya.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait