Pemerhati Budaya Bentuk Yayasan Konsentrasi Budaya Suku Singkil

Pemerhati Budaya Bentuk Yayasan Konsentrasi Budaya Suku Singkil
Tim pemerhati budaya Singkil foto bersama di depan rumah Drs.Muadz Vohry, di Desa Gunung Lagan kecamatan Gunung Meriah, Ahad (23/7). Ist)

PM, Singkil – Modernisasi budaya kerap meluruhkan arah generasi muda Aceh, tertutama  terhadap mereka yang di daerah, seperti Aceh Singkil dan Subulussalam. Hal itu membuat resah sejumlah tokoh pemerhati budaya setempat.

Dalam sebuah diskusi yang digelar di Desa Gunung Lagan kecamatan Gunung Meriah, Senin (23/7), mereka bersama budayawan senior dan mahasiswa membincangkan banyak hal, termasuk kesiapan mengikuti Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII yang akan dihelat tanggal 5-15 Agustus mendatang.

Sinanggel (diskusi) Budaya Singkil ini melahirkan kesepakatan dari para peserta untuk membentuk satu yayasan dengan nama Yayasan Pelestarian Kebudayaan Suku Singkil (YPKSS). Lembaga ini nantinya akan konsentrasi di bidang pelestarian, pengembangan, dan penggalian budaya suku Singkil.

“Dengan membentuk yayasan ini kita akan angkat kembali eksistensi budaya suku Singkil, karena selama ini kita masih lemah di bidang literatur, melalui yayasan ini nantinya kita juga akan mendorong generasi muda untuk menulis mulai dari hal sederhana agar tetap berharga,” kata Sekda Kota Subulussalam, Damhuri, SP.MM.

Adapun tokoh pendiri sekaligus pembina yayasan tersebut adalah Drs. Muadz Vohry, MM, Damhuri, SP. MM dan A Aslym Combih, SH. MSi. Kemudian yang ditunjuk sebagai ketua yayasan adalah Wanhar Lingga,  S.Pd. Sekretaris Isnardi Sambo, dan Bendahara Ade Souraya Martha.

A Aslym Combih menyatakan, usai pembentukan lembaga ini  nantinya mereka akan menggali kembali kearifan lokal suku Singkil dan mengangkat kembali khazanah kekayaan budayanya.

Sementara salah seorang pendiri Drs. Mu’adz Vohry, MM juga berharap yayasan tersebut nantinya akan mampu meningkatkan kecintaan kembali terhadap adat dan budaya Singkil.

Pembentukan YPKSS turut dihadiri juga oleh praktisi budaya Singkil, Ugot Pinem, Ketua KNPI Kota Subulussalam Ade Souraya Martha,  serta sejumlah pemerhati budaya seperti Azwar Siketang,  Isran Siketang Seniman Singkil,  Amrul Badri,  dan Mulyadi Kombih. []

Reporter: Putra

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait