Bireuen—Polisi mulai mengendus pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan Iskandar A Bakar, 36, warga Meunasah Paseh, Juli, Bireuen. Buruh pabrik batu bata itu diduga dibunuh oleh beberapa orang yang dikenalnya.
Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono SIK melalui KBO Reskrim Ipda Muhctaruddin menyebutkan, pihaknya terus melakukan pengembangan dan penyelidikan terkait kasus tewasnya Iskandar A Bakar. “Sejauh ini ada tiga orang saksi yang telah kita panggil dan mintai keterangan terkait tewasnya Iskandar. Seorang di antaranya adalah keluarga korban,” katanya kepada Pikiran Merdeka, Minggu (1/4).
Hasil pengembangan dan berdasarkan keterangan tiga saksi, kata dia, pelaku pembunuhan keji itu lebih dari satu orang. “Satu orang di antar yang dicurigai itu, langsung menghilang dari kampung usai kejadian tersebut,” sebut Muhctaruddin.
Sedangkan satunya lagi, lanjut dia, sudah terdeteksi keberadaannya, namun belum bisa ditangkap. “Namun sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan motif di balik pembunuhan buruh pabrik batu bata itu. Ini masih perlu pengembangan lebih detil, termasuk keterangan dari anak korban,” kata Muhctaruddin.
Polisi juga memintai keterangan sejumlah warga di seputaran Meunasah Paseh. “Sebab, sebelum Iskandar ditebas lehernya, warga sempat melihat ada dua orang berada di lokasi dapur batu bata itu,” katanya.
Barang bukti yang sudah diamankan polisi yakni jaket, plastik pembungkus jasad korban, serta baju dan celana yang dipakai korban. “Barang bukti ini untuk memudahkan pelacakan pelaku,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Iskandar A Bakar,37, warga Meunasah Paseh, Juli, Bireuen, ditemukan telah dikubur dengan kondisi leher putus, Sabtu (31/3) sekira pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, pekerja pabrik batu-bata itu menghilang sejak tiga hari lalu.
Korban ditemukan sekitar 500 meter di utara pabrik bata tempatnya bekerja. Diduga, Iskandar ditebas lehernya dari arah belakang. Kemudian dimasukkan ke dalam plastik putih penutup bahan pembuat batu-bata dan dikuburkan di semak-semak.[jon]
Belum ada komentar