Jakarta – Delapan hari sudah pesawat Malaysia Airlines lenyap tanpa jejak. Hingga hari ini, belum jelas di mana jejak pesawat bernomor penerbangan MH370 itu mendarat.
Padahal, pencarian telah melibatkan 43 kapal dan 58 pesawat dari 15 negara. Dari Laut China Selatan, Teluk Benggala, sampai Samudera Hindia. Hasilnya, nihil.
Data menunjukkan, jumlah landasan pacu yang memungkinkan bagi pesawat untuk bisa mendarat –setidak-tidaknya mempunyai panjang 5.000 kaki atau 1,5 km– cukup banyak yang potensial.
Menurut peta yang dibuat oleh stasiun radio AS, WNYC, terdapat kurang lebih 634 lokasi yang bisa “menyambut” pesawat MH370, mulai dari Australia, Indonesia, Maladewa, hingga ke Pakistan.
Sementara itu, radar militer menunjukkan pesawat jet sempat naik pada ketinggian 45.000 kaki dari permukaan laut –di atas ambang layanan penerbangan– yang diduga menjadi upaya sang teroris untuk melumpuhkan para penumpang dan awak.
Jika sebelumnya Al-Qaeda mengklaim adanya keterlibatan warga Malaysia dalam aksi teror pesawat Malaysia Airlines nahas itu, kini muncul dugaan baru yang menyebutkan aksi teror dilakukan oleh penggemar fanatik Anwar Ibrahim, pemimpin oposisi yang saat ini dipenjarakan.
Anwar Ibrahim kesohor luas di Negeri Jiran sebagai ikon demokrasi populer. Namun, dia dipenjarakan atas tuduhan sodomi yang dipandang oleh banyak orang Malaysia sebagai fitnah politik.
Dugaan ini muncul sejak Kepolisian Malaysia menggerebek rumah pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah, kemarin. Memang beberapa hari ini, sejak adanya isu terorisme, Polisi Malaysia dibantu agen-agen FBI dari Amerika Serikat, tengah menelusuri latar belakang politik dan agama dari Zaharie dan co-pilot-nya, Fariq Abdul Hamid.
Polisi Malaysia juga memperoleh informasi dari rekan kerja Zaharie di Malaysia Airlines yang mengatakan kepada para penyelidik pilot veteran, bahwa Zaharie adalah seorang aktivis sosial yang vokal dan fanatik terhadap Anwar Ibrahim.
“Rekan-rekan dia (Zaharie) menjelaskan kepada kami, bahwa ia adalah seorang yang memiliki keyakinan politik yang kuat dan teguh dalam mendukung Anwar Ibrahim,” kata juru bicara Polisi Malaysia. “Kami juga diberitahu salah satu rekannya bahwa Zaharie juga terobsesi dengan politik.”
Belum ada keterangan lebih lanjut yang mununjukkan keterkaitan atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines dan fanatisme Kapten Zaharie terhadap Anwar Ibrahim. Spekulasi yang muncul mengatakan aksi teror ini dilatarbelakangi fanatisme Zaharie terhadap mantan PM Malaysia itu untuk menjatuhkan pemimpin yang saat ini menjabat.[viva.co.id]
Belum ada komentar