Pelayanan RSUD Meulaboh Dinilai Masih Buruk

Pelayanan RSUD Meulaboh Dinilai Masih Buruk
Foto: Para Bacaleg sedang menunggu di teras tempat pengurusan surat keterangan kesehatan, Kamis (5/7). (PM/Aidil Firmansyah)

PM, Meulaboh – Puluhan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) 2019 dari berbagai partai asal Kabupaten Aceh Jaya mengeluhkan pelayanan cek kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSUD CND) Meulaboh, Aceh Barat. Mereka menilai pelayanan di rumah sakit ini tergolong masih sangat buruk.

Untuk diketahui, cek kesehatan itu dilakukan Bacaleg sebagaimana yang disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua Partai Golkar, Teuku Asrizal SH saat ditemui pikiranmerdeka.co di RSUD CND mengatakan, sudah 2 hari ia mengurusan surat kesehatan jasmani, rohani dan surat bebas narkoba. Namun, sampai saat ini belum selesai hingga menyebabkan para Bacaleg telantar.

Pelayanan yang tak maksimal diketahui akibat kurangnya tenaga medis di rumah sakit tersebut. Apalagi dokter yang bertugas melayani pemeriksaan para Bacaleg ternyata itu hanya satu orang.

“Dari kemarin sudah, itu pun hanya dinas setengah hari, sudah dua hari kita disini dan belum semua selesai,” kata Asrizal.

Jika demikian, lanjutnya, maka tampak jelas pelayanan di RSUD CND masih tergolong rendah. Sebab, pelayanan yang dirasakan sangat lambat, sehingga banyak para Bacaleg menunggu di rumas sakit tanpa kepastian kapan proses administrasinya akan selesai.

“Secara umum saya melihat sangat buruk pelayanan disini, dokternya tadi siang sudah keluar lagi, padahal hanya tinggal tanda tangan surat saja,” kesalnya.

Seharusnya, kata dia lagi, manajemen rumah sakit harus ditingkatkan. Apalagi di Aceh hanya ada 5 rumah sakit yang bisa mengeluarkan surat kesehatan untuk para Bacaleg.

“Padahal mereka tahu KPU sudah mengumumkan terkait hal ini, seharusnya pihak rumah sakit sudah mengantisipasi hal ini,” ujarnya.

Di lokasi, banyak para Bacaleg asal Aceh Jaya itu duduk di lantai teras dan halaman ruangan pengurusan adminitrasi kesehatan, sembari menunggu proses selesai.

Menurut Asrizal lagi, yang dilakukan oleh pihak RSUD CND sudah menyalahi SOP, dokter yang seharusnya bertugas sampai sore, tapi sudah duluan meninggalkan tugas saat siang hari dan tidak kembali untuk melanjutkan pelayanan.

“Apalagi wilayah di barat selatan Aceh semua bergantung pada RSUD CND untuk pengurusan surat kesehatan, seharusnya mereka sudah lebih dulu mengantisipasi hal ini,” tandasnya. []

Reporter: Aidil Firmansyah

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Jelang Pembukaan PKA ke-7, Peserta Daerah Mulai Berdatangan
Kemacetan terjadi di kawasan pegunungan Paro, Aceh Besar lantaran ramainya kendaraan menuju ke kota Banda Aceh, Minggu (5/8). Masyarakat kian antusias menghadiri pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7. (PM/Arief Hidayat)

Jelang Pembukaan PKA ke-7, Peserta Daerah Mulai Berdatangan