Pemeriksaan Irwandi Yusuf oleh KPK menimbulkan kegaduhan politik di Aceh. Banyak kalangan menilai, Irwandi terlibat dalam kasus yang telah menjerat Ruslan Abdul Gani. Namun, ada yang menganggap pemanggilan itu berbau politis dan digunakan oleh lawan politik Irwandi untuk melakukan kampanye hitam kepada dirinya.
Irwandi mengakui, pemanggilannya kali ini sangat berbau politis. Namun ia menolak menyebutkan KPK berkompromi. Ia menganggap, KPK adalah lembaga yang bersih. Dirinya yakin, KPK hanya menjerat orang-orang yang memang terlibat kasus korupsi dermaga Sabang itu. Berikut petikan wawancara Irwandi Yusuf dengan Pikiran Merdeka, Kamis 12 Mei 2016.
Bagaimana pemeriksaan di KPK kemarin, apa saja yang ditanyakan penyidik?
Penyidik bertanya apakah saya kenal Ruslan, Let Bugeh, Heru. Ada yang saya kenal dan ada yang tidak. Misalnya Heru, saya baru kenal dia saat kasus ini muncul. Saya pernah jumpa dia, tapi saya tidak tahu kalau dia dari PT Nindya Karya, saya pikir saat itu dia orang BPKS.
Selain itu, apa lagi yang ditanyakan?
Penyidik menanyakan apa fungsi DKS, bahkan saya saja nggak bisa menjelaskannya lagi karena sudah lupa. Ternyata penyidik yang lebih tahu dan mengingatkan kembali kepada saya.
Anda dipanggil sebagai saksi Ruslan?
Saya dipanggil untuk melengkapi berkas pemeriksaan Pak Ruslan. Jaksa memerintahkan, agar saya harus diperiksa, karena saat ini berkasnya sudah diperiksa oleh jaksa namun masih ada kekurangan dan belum bisa P21.
Anda terlibat dalam kasus tersebut?
Biasanya jika penyidik untuk memeriksa tersangka, pasti lebih dari satu orang. Ini penyidik yang memeriksa saya cuma satu orang. Pertanyaan dan jawaban sangat singkat, namun pada saat diketik jawaban oleh penyidik yang lama. Kemudian hasil BAP itu diperlihatkan untuk saya cek. Sangat lengkap ditulisnya dan tak ada yang keliru. Tidak ada yang menjebak. Setelah pemeriksaan kemudian kami ngobrol 1 jam lagi, cerita tentang perang Aceh dulu, mengingat dia juga punya pengalaman dalam perang di Aceh.
Anda disebut penah menerima uang dari Heru Sulaksono?
KPK tak pernah menemukan transaksi tersebut. Jika KPK menemukan aliran dana tersebut kepada saya, maka saya adalah orang pertama yang ditangkap KPK.
Mengapa baru saat ini Anda dipanggil KPK?
Saya sempat sampaikan kepada penyidik, bahwa pemanggilan saya diwaktu yang tepat, karena di Aceh sedang menghadapi Pilkada. Hal ini langsung dimanfaatkan oleh lawan politik untuk menyerang saya. Lalu penyidik mengatakan bahwa pemanggilan Irwandi Yusuf hanya sebatas saksi. Ia juga mengaku kaget mengapa jadi heboh. Padahal keterangan saya hanya untuk melengkapi berkas Ruslan, karena diminta oleh jaksa. Seebelumnya tak pernah diminta oleh jaksa, maka tak pernah dipanggil.
Belum ada komentar