PM, Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan berbagai perlombaan olahraga di Provinsi Aceh.
Bazar UMKM dan perlombaan hari uang tersebut dipusatkan di kompleks Gedung Keuangan Negara di Banda Aceh pada Minggu (29/10). Bazar diikuti oleh 26 UMKM yang menawarkan berbagai produk, termasuk kuliner dan kerajinan. Sementara itu, perlombaan olahraga mencakup berbagai cabang seperti catur, voli, tenis lapangan, bulu tangkis, lari virtual, tenis meja, domino, dan sepeda virtual. Para peserta lomba olahraga berasal dari berbagai jajaran Kementerian Keuangan di Provinsi Aceh.
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi dari berbagai unit Kemenkeu di Aceh, termasuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Selain memeriahkan peringatan Hari Oeang Republik Indonesia, jajaran Kemenkeu di Provinsi Aceh juga melaksanakan serangkaian program peduli stunting, kegiatan pembersihan pantai wisata, penanaman pohon, dan donor darah.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Aceh, Safuadi, menyampaikan bahwa bazar UMKM hadir sebagai dukungan terhadap pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Bazar UMKM juga merupakan bagian dari upaya Kemenkeu untuk membantu memasarkan produk-produk usaha masyarakat. Di saat yang sama, momentum Hari Oeang ini mengajak UMKM untuk mencintai rupiah sebagai mata uang negara kita, Republik Indonesia,” katanya.
Hari Oeang Republik Indonesia diperingati setiap 30 Oktober. Selain menyelenggarakan bazar UMKM dan perlombaan, peringatan ini mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mencintai rupiah sebagai identitas bangsa.
Safuadi menjelaskan, “Uang adalah kepercayaan. Jika kita lebih mempercayai mata uang asing daripada rupiah, itu sama saja dengan tidak percaya pada pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain mencintai rupiah, momentum peringatan Hari Oeang ini juga memperkuat nilai rupiah.”
Oleh karena itu, Safuadi mendorong masyarakat untuk memperkuat mata uang rupiah dengan dukungan nyata terhadap perkembangan dan pengembangan UMKM. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.
“Semakin kuat aktivitas ekonomi yang melibatkan UMKM dan semakin tinggi produktivitasnya, maka mata uang rupiah juga akan semakin kuat. Dengan mata uang rupiah yang kuat, Indonesia dapat berperan dalam perekonomian global,” tegas Safuadi.
Belum ada komentar