Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 Segera Dimulai, Catat Tanggal dan Agendanya

Tarian 7
Tari Saman. Foto: www.pekankebudayaanaceh.com

PM, Banda Aceh – Hanya dalam beberapa hari, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 akan segera dimulai. Acara yang akan berlangsung mulai 4 hingga 12 November 2023 ini akan dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

PKA ke-8 akan mengusung tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia” dengan menyoroti jalur rempah, dan akan menghadirkan Aceh dalam tiga lini masa yang berbeda. Dalam rangka PKA, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menghadirkan konsep dalam tiga lini masa, yaitu Aceh Masa Lalu, Aceh Masa Kini, dan Aceh Masa Depan.

Masa lalu akan memaparkan sejarah dan peradaban Aceh dalam konteks jalur rempah. Sementara itu, masa kini akan mengangkat isu terkini dalam perkembangan kebudayaan, pelestarian, pembinaan, dan pemanfaatan. Masa depan akan menggambarkan peluang yang dimiliki jalur rempah Aceh dan nusantara untuk mengembalikan kejayaan masa lalu dan mengembangkan potensinya untuk masa yang akan datang.

Almuniza Kamal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, menjelaskan, isu jalur rempah di PKA-8 diwujudkan dalam lima pilar, melalui seni budaya, kerajinan dan karya tekstil, kuliner, obat-obatan tradisional, dan sejarah.

“Saat ini, progres persiapan telah mencapai 80 persen,” jelas Almuniza.

PKA ke-8 akan menampilkan beragam rangkaian kegiatan termasuk pawai budaya, seminar internasional, business matching, pertunjukan seni, perlombaan seni, pameran, pasar tradisional, festival kuliner, lomba permainan rakyat, festival adat budaya, festival busana, dan penghargaan budaya.

“Semua kegiatan PKA-8 akan berlangsung di sejumlah titik di kawasan Banda Aceh dan sekitarnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang jadwal, lokasi pelaksanaan, dan detail PKA, silakan kunjungi website dan akun media sosial resmi @disbudpar_aceh dan @pkaceh.official.”

PKA-8 juga akan menjunjung konsep ramah lingkungan atau go green. Pengunjung dihimbau untuk mendukung gerakan pengurangan sampah plastik dengan membawa tumbler dan tas belanja mereka sendiri, serta membuang sampah pada tempatnya. Tim kebersihan akan menyediakan tempat sampah terpisah, dan stasiun air minum akan membantu mengurangi penggunaan botol plastik.

Selain itu, para penjual di acara tersebut juga akan diimbau untuk mengurangi penggunaan sedotan, styrofoam, dan kantong plastik di gerainya, demi mengurangi sampah plastik dalam acara besar ini.

Almuniza menekankan, “Kami menyadari bahwa hal ini mungkin masih baru bagi pengunjung dan penjual acara, tetapi kami akan berupaya untuk terus memberikan pendidikan.”

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

ilustrasi gempa 1
Ilustrasi gempa. [Ist]

Gempa 4,5 Landa Pidie Jaya