Pedagang Bendera Musiman Raup Omset Puluhan Juta

Pedagang Bendera Musiman Raup Omset Puluhan Juta
Foto: Pernak pernik merah putih berbentuk ketupat yang dijual pedagang musiman di Meulaboh, Senin (6/8). (PM/Aidil Firmansyah)

PM, Meulaboh – Menjelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73, pedagang bendera dan pernak-pernik kemerdekaan musiman mulai ramai di sepanjang jalan nasional kota Meulaboh, Aceh Barat.

Di pinggiran jalan, para pedagang musiman terlihat menjajakan pernik-pernik kemerdekaan. Atribut yang dijual beragam dengan harga yang bervariasi, mulai dari bendera ukuran kecil hingga besar, umbul-umbul, juga pula terdapat pernak pernik yang berbentuk ketupat.

Salah seorang pedagang musiman, Wisnu pada Senin (6/8) mengatakan, dirinya sudah sejak tanggal sepekan lalu menjual pernak pernik kemerdekaan. Ia mengaku dapat menjual hingga 600 lembar kain dengan corak merah putih dari berbagai jenis, baik umbul-umbul maupun bendera. Kata dia, dari hasil dagangan itu  ia mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

“Bendera dan pernak pernik ini kita buat sendiri, dalam sehari kalau lagi ramai sampai 600 lembar terjual, karena pembeli ramai ketika jam istrahat siang,” ujarnya.

Mayoritas pembeli, kata Wisnu ialah pegawai kantoran hingga Anggota TNI. Yang paling diminati ialah umbul-umbul merah putih. Ia telah menyiapkannya sebanyak ribuan lembar untuk mengantisipasi mebludaknya pembeli.

“Dari masyarakat ada juga yang beli, tapi mayoritasnya itu oleh pegawai kantoran dan TNI, bahkan hampir setiap hari mereka mampir untuk membeli umbul-umbul dan bendera,” kata Wisnu saat ditemui di lapak dagangannya.

Sudah 9 tahun Wisnu berdagang bendera dan umbul-umbul ketika memasuki bulan Agustus. Ia sebelumnya juga berprofesi pedagang di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Setiap memasuki bulan perayaan kemerdekaan, dirinya selalu ke Aceh untuk berdagang bendera.

Adapun jenis yang dijual oleh pedagang yakni bandir seharga Rp50 ribu umbul-umbul Rp30 ribu, pernak-pernik ketupat Rp10 ribu, dan backgruond merah putih dengan ukuran panjang 10 meter seharga Rp850 ribu.

“Kita biasanya berjualan hingga 16 Agustus saja, setelah itu akan kembali ke kampung, karena ini musiman ya setahun sekali kita dapat berdagang hingga keluar daerah,” terangnya. []

Reporter: Aidil Firmansyah

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Gubernur: Target kita, Aceh Lumbung Pangan Nasional 2017
Gubernur yang diwakili Asisten II Sekda Aceh Azhari Hasan, bersama Direktur Seralia Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Nandang Sunandar, Bupati Abdya Jufri Hasanuddin, Wakil Bupati Erwanto, Kepala Bappeda Aceh Abubakar Karim, me-launching Gerakan Peumakmu Nanggroe sekaligus melakukan Panen Raya MT Gadu 2015 di Gampong Lhueng Tarok, Blangpidie, Aceh Barat Daya.

Gubernur: Target kita, Aceh Lumbung Pangan Nasional 2017