Pawai Bersama Bupati Gayo Lues, Ini Keluh Kesah Abang Becak

Pawai Bersama Bupati Gayo Lues, Ini Keluh Kesah Abang Becak
Bupati Gayo Lues, H. Ibnu Hasim, pawai bersama tukang becak.

PM, BLANGKEJEREN – Ratusan abang becak yang bergabung dalam empat wadah yakni Rajawali, Tunes Mude, Sena Rebung dan Musara Ate, terlihat istimewa antri di depan Pendopo Bupati Gayo Lues.

Abang becak dan grup Insetgalus pawai bersama Bupati, Dandim, Kapolres, Kejaksaan Negeri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gayo Lues, mulai pukul 10.30 WIB keliling kota Blangkejeren. Selanjutnya, menuju Kala Pinang.

Ketua Panitia Pelaksana, Malik Lingg,a Kepada Pikiran Merdeka, Kamis (31/12/2015) menyatakan, tujuan diadakan acara makan bersama antara abang becak, grup Insetgalus dengan muspida plus, untuk mempererat tali siraturrahmi dan sekaligus menyambut tahun baru 2016.

“Kita berharap, dengan adanya wadah yang resmi, pemerintah dapat kiranya membantu abang becak dalam bentuk simpan pinjam melalui koperasi,” ujar Malik Lingga.

Sementara itu perwakilan wadah abang becak Musara Ate, Sambo, dalam sambutannya, menyampaikan keluh kesahnya kepada Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasim, agar memberikan perhatian khusus kepada tukang becak.

’’Kalau bisa, ada bantuan yang diberikan kepada kami,’’ usul Sambo yang disambut tepuk tangan tukang becak lainnya.

Selain itu, perwakilan wadah becak Rajawali Swat, juga mengharapkan agar Bupati Ibnu Hasim memfasilitasi tukang becak dalam bentuk koperasi.
Menurut dia, dengan adanya koperasi itu nantinya, akan mendapat keringanan membeli onderdil becak seperti velg, rantai dan ban.

Mendengar beberapa usulan tersebut Bupati Ibnu Hasim menampung keluhan abang becak. Saat itu juga Ibnu Hasim di hadapan jajarannya dan meminta, agar membantu abang becak uang tunai Rp200 juta. Dengan syarat, wadah tukang becak yang jelas serta membuat koperasi. [PM007]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pacuan Kuda Gayo Lues Sepi Penonton
Stadion Buntul Nege, Blangkejeren, Gayo Lues, yang dibangun dengan uang RP 20 Milyar, terlihat sepi saat berlangsungnya lompa pacuan kuda. Foto: Anuar Syahadat.

Pacuan Kuda Gayo Lues Sepi Penonton