Pasar Kuliner Roboh, Konsultan: Kualitas Pengelasan Tidak Bagus

Pasar Kuliner Roboh, Konsultan: Kualitas Pengelasan Tidak Bagus
Bangunan Sentra Kuliner Perikanan yang roboh mulai diperbaiki oleh rekanan.(pikiranmerdeka.co/Hendri Meukek)

PM, TAPAKTUAN – Konsultan Pengawas proyek pusat kuliner perikanan dari CV Bivak Konsultan, Asdar Wijaya, mengatakan, pihaknya telah mengawasi secara maksimal proses pekerjaan proyek tersebut.

Menurutnya, seluruh material proyek yang digunakan oleh pihak kontraktor telah sesuai spesifikasi, bahkan ada yang melebihi spesifikasi seperti pipa besi tiang penyangga terpal justru digunakan yang lebih tebal.

Terkait: Baru Selesai, Proyek Senilai Rp 1,4 Miliar di Aceh Selatan Roboh

“Kita telah mengawasi secara maksimal,” ujar Asdar Wijaya, saat dikonfirmasi pikiranmerdeka.co, Selasa (20/2), terkait robohnya proyek dengan sumber dana APBN murni tahun 2017 sebesar Rp 1,4 miliar tersebut.

Diakuinya, bangunan Sentra Kuliner Perikanan tersebut telah mulai ambruk sejak tanggal 22 Januari 2018. Kemudian kerusakannya makin parah atau ambruk kembali pada Sabtu 10 Februari 2018, atau persis seusai ditinjau oleh petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pusat dari Jakarta.

“Pada Sabtu (10/2) pagi proyek tersebut telah ditinjau oleh petugas BPK RI yang khusus datang dari Jakarta karena proyek tersebut bersumber dari APBN 2017. Namun pada malamnya bangunan tersebut kembali ambruk pasca diguyur hujan lebat disertai angin kencang,” ungkap Asdar Wijaya.

Kata dia, khusus terhadap item pekerjaan pengelasan seluruh kerangka bangunan yang terbuat dari pipa besi tidak diawasinya. Karena, terhadap pekerjaan dimaksud telah dikontrakkan kepada sebuah perusahaan pengelasan CV Karya Rizki Mandiri, yang khusus didatangkan dari Jakarta Selatan oleh pihak kontraktor pelaksana.

“Saya sudah ingatkan kepada kepada mereka agar melakukan pengelasan yang kokoh karena konstruksi bangunan yang berada di pinggir laut mudah roboh akibat diterjang angin kencang. Namun permintaan saya itu dijawab bahwa mereka telah memiliki sertifikat khusus dibidang pengelasan. Sehingga saya menyerahkan seluruh pekerjaan pengelasan secara penuh kepada mereka karena dinilai memang sudah ahlinya dibidang itu,” kata Asdar Wijaya.

Pasca bangunan tersebut ambruk, Asdar Wijaya sempat menelpon tukang las yang telah kembali ke Jakarta. Saat itu diakui bahwa proses pengelasan tidak kokoh karena pekerjaannya buru-buru.

Tukang las itupun berjanji akan kembali lagi ke Aceh Selatan untuk memperbaiki kembali bangunan yang telah ambruk tersebut. Namun, janji itu tak pernah ditepati hingga akhirnya pihak kontraktor pelaksana terpaksa mendatangkan tenaga kerja lain dari Banda Aceh.

“Tenaga kerja yang didatangkan dari Banda Aceh tersebut saat ini sudah berada di Tapaktuan. Kontraktor pelaksana juga telah mengadakan sejumlah pipa besi yang baru untuk menggantikan pipa besi yang patah dan bengkok. Duduk persoalan ini timbul murni disebabkan karena kualitas pengelasan tidak bagus. Hasil koordinasi saya dengan beberapa tukang las di Tapaktuan, material las yang digunakan mayoritasnya tidak masak makanya tidak kokoh mengikat kerangka antar pipa besi,” sesalnya seraya menjelaskan pekerjaan proyek tersebut dimulai bulan Oktober dan selesai pada tanggal 31 Desember 2017.

Penerima Mamfaat

Kepala Bidang Bina Usaha Perikanan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Selatan, Lukman SH mengatakan Pemkab Aceh Selatan hanya sebagai penerima manfaat setelah proyek tersebut diserahterimakan oleh pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dari sejak perencanaan, penganggaran hingga pelaksanaan seluruhnya ditangani oleh pihak kementerian.

“Pemkab Aceh Selatan tidak terlibat sama sekali dalam proses pekerjaan dilapangan, sebab kita hanya sebagai penerima manfaat,” ujarnya.

Sekitar tahun 2016 lalu, sambung dia, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan mengundang Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Selatan ke Jakarta untuk mempresentasikan potensi sumber daya alam bidang perikanan di Aceh Selatan. Setelah itu, ditetapkan Kabupaten Aceh Selatan sebagai salah satu daerah yang menerima bantuan proyek Sentra Kuliner Perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Sebenarnya sebelum ambruk sudah direncanakan akan diresmikan pengoperasionalan Sentra Kuliner Perikanan tersebut. Namun sedang menunggu-nunggu waktu yang tepat telah ambruk. Ambruknya bangunan tersebut pasca diterjang angin kencang disertai hujan lebat,” pungkasnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH memimpin langsung upacara peringatan hari Korpri dan Hari Guru Nasional (HGN) tingkat Kabupaten Aceh Selatan di Taman Pala Indah, Tapaktuan, Rabu (25/11).
Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH memimpin langsung upacara peringatan hari Korpri dan Hari Guru Nasional (HGN) tingkat Kabupaten Aceh Selatan di Taman Pala Indah, Tapaktuan, Rabu (25/11).

HUT Korpri Ke 44 dan HGN di Aceh Selatan Berlangsung Khitmad