PM, Blangpidie – Gelombang tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan bibir pantai Jilbab di Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), rusak akibat tergerus abrasi.
Selain mengerus bibir pantai, abrasi tersebut juga merusak sejumlah warung pedagang dan fasilitas di lokasi wisata.
“Karena badai di laut sangat kencang melanda kawasan itu, beberapa warung dan tempat santai di bibir pantai itu menjadi rusak dan hanyut ke laut lepas. Hanya tinggal dua meter antara bibir pantai dan warung warga,” kata Karni, seorang pedagang di Pantai Jilbab kepada media ini Rabu (6/12).
Abrasi Pantai Jilbab, kata Karni, sudah lama terjadi bahkan pihak pemerintah pernah memasang goni berisi pasir untuk menahan obak. Namun, karena ganasnya gelombang laut di kawasan itu menyebabkan semua goni itu hancur. “Hancur sudah keindahan pantai ini,” kata Karni.
Akibat kejadian itu, sambung dia, para pedagang di kawasan tersebut sempat kalang kabut dan harus lari ke tempat lebih aman.
Karni mengaku tidak akan pindah dari tempat usahanya. “Ini usaha saya, bagaimana saya pindah dan dimana saya harus mencari rezeki kalau pindah dari sini,” tambahnya.
Karni bersama sejumlah pedagang lain mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. “Kerugian saya mencapai Rp 30.000.000. Karena dapur warung habis termasuk beberapa tempat duduk dan balai kecil,” bebernya.
Karni mewakili para pedagang lainnya di kawasan itu berharap pemerintah peduli dengan kondisi pedagang di wilayah tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Abdya, Mukhlis mengaku sudah turun ke lapangan untuk meninjau lokasi dan dampak abrasi.
“Memang kondisinya sangat parah sehingga harus ditanggani segera,” kata Mukhlis.()
Belum ada komentar