PM, Tapaktuan—Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan, sekarang ini ancaman terbesar yang dihadapi oleh Negara Indonesia dari negara luar bukan lagi ancaman perang dengan mengerahkan kekuatan senjata atau militer, tapi ancaman pelumpuhan ekonomi dan sendi-sendi kehidupan lainnya seperti agama, adat dan pembodohan dari segi pendidikan.
“Untuk menghancurkan Negara Indonesia, negara luar tidak berani berperang dengan mengerahkan kekuatan senjata atau militer dengan Indonesia sebab kekuatan militer Indonesia disegani oleh negara luar. Salah satu cara untuk menghancurkan Indonesia adalah melalui pelumpuhan ekonomi dan sendi-sendi kehidupan masyarakat lainnya seperti adat istiadat, agama dan pembodohan,” kata Agus Kriswanto dalam sambutannya pada acara peletakan Batu pertama pembangunan Kantor Koramil 014 Pasie Raja, di Pasie Raja Aceh Selatan, Jumat (7/8).
Menurut Pangdam, salah satu strategi negara luar melumpuhkan Indonesia melalui ekonomi adalah dengan cara terus memudahkan impor bahan pangan seperti beras ke dalam negeri dengan harga yang relatif murah. Seperti yang terjadi selama ini Indonesia selalu mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand. Kondisi itu, telah mengakibatkan rakyat terlena karena sudah keenakan mengkonsumsi beras dari negara luar, padahal Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki lahan pertanian cukup luas dan subur.
“Nanti di saat rakyat Indonesia dinilai sudah sangat tergantung dengan beras impor, maka Negara pengekspor beras ke Indonesia tersebut secara tiba-tiba akan menaikkan harga atau bahkan akan menghentikan ekspor beras. Hal itu pasti akan mengakibatkan kondisi keamanan dalam negeri kacau karena rakyat terancam kelaparan. Jadi untuk menghancurkan Indonesia tidak perlu harus berperang dengan senjata, tapi cukup dengan cara melumpuhkan ekonomi,” ujar Pangdam di hadapan puluhan pejabat Pemkab Aceh Selatan dan tokoh masyarakat Pasie Raja.
Untuk mengantisifasi hal itu, kata Pangdam, Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan untuk menyukseskan program Ketahanan Pangan dengan melibatkan jajaran TNI. “Jadi atas dasar itulah kenapa ikut terlibat TNI dalam menyukseskan program ketahanan pangan di seluruh Indonesia,” tegas Pangdam.
Selain dibidang pertanian, sambungnya, TNI juga berperan dalam mencegah dan memberantas peredaran dan penggunaan Narkoba di tengah-tengah masyarakat khususnya generasi muda. Sebab, jika generasi muda telah rusak akibat pengaruh Narkoba, maka masa depan bangsa dan negara juga akan turut hancur sehingga tidak mampu lagi bersaing dengan negara lain yang terus berkembang atau maju secara pesat.
“Meskipun secara konstitusi hal itu bukan merupakan wewenang mutlak TNI, tapi atas dasar untuk menjaga keutuhan NKRI dan kemajuan bangsa, maka TNI bersama orang tua generasi muda kita harus turut berperan mencegahnya,” tegas Pangdam.
Untuk menyukseskan program ketahanan pangan di Aceh Selatan, Pangdam Mayjen TNI Agus Kriswanto memerintahkan kepada jajaran Kodim 0107 khususnya Babinsa dan prajurit Batalyon 115 Macan Lauser, agar bersinergi dan membantu Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait dalam mengimplementasikan program kerja di lapangan.
“Kepada Bupati Aceh Selatan berserta jajarannya, saya sampaikan bahwa jangan segan-segan meminta bantuan tenaga dari prajurit TNI dari Kodim 0107 dan Batalyon 115 Macan Lauser. Berapapun jumlah personil yang di butuhkan siap di terjunkan untuk membantu rakyat,” kata Pangdam.
Terkait telah terealisasinya pembangunan Kantor Koramil 014 Pasie Raja, Pangdam Mayjen TNI Agus Kriswanto mengucapkan terimakasih kepada Pemkab dan rakyat Aceh Selatan, karena telah menganggarkan dana untuk pengadaan tanah dan biaya pembangunan Kantor tersebut yang bersumber dari APBK tahun 2015.
Menurut Pangdam, hal itu membuktikan bahwa keberadaan TNI yang lahir dari rahim rakyat, diterima dan diperlukan ditengah-tengah masyarakat, sehingga peran TNI sekarang ini bukan lagi hanya menjaga keutuhan NKRI tapi juga membantu keberhasilan pembangunan daerah yang sedang di galakkan oleh Pemerintah daerah.
Komandan Kodim 0107 Aceh Selatan, Letkol Inf Hasandi Lubis SIP menambahkan, dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten penghasil pala itu, masih terdapat 4 Kecamatan lagi yang belum memiliki Kantor Koramil definitife. Empat kecamatan itu adalah Trumon Tengah, Kota Bahagia, Bakongan Timur dan Kluet Tengah.
Terhadap Kecamatan yang belum memiliki kantor Koramil definitif tersebut, Dandim Aceh Selatan mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Pemkab Aceh Selatan, akan merealisasikan pembangunannya pada tahun depan, sehingga operasional prajurit yang bertugas di masing-masing Kecamatan tersebut dapat lebih maksimal dan tidak lagi harus menyewa Kantor secara darurat seperti yang terjadi selama ini.
“Karena ketersediaan anggaran daerah terbatas, maka untuk merealisasikan pembangunan masing-masing Kantor Koramil itu, kemungkinan akan di lakukan secara bertahap yakni satu Kantor setiap tahunnya,” sebut Hasandi Lubis.
Sementara itu, Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH menyatakan, acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Koramil 014 Pasie Raja yang di lakukan langsung oleh Pangdam IM Mayjen TNI Agus Kriswanto, merupakan sebuah penghargaan dan kebanggaan tersendiri bagi Pemkab dan rakyat Aceh Selatan. Karena baru kali ini prosesi dimulainya pembangunan Kantor Koramil di Aceh Selatan di hadiri langsung oleh orang nomor satu di jajaran Kodam IM.
Kepada Pangdam, Bupati HT Sama Indra melaporkan bahwa secara umum kondisi keamanan dan ketertiban di daerah itu berlangsung aman dan kondusif. Hal itu terjadi berkat kerjasama yang solid antara Pemkab dan rakyat Aceh Selatan dengan jajaran Kodim 0107.
“Kepada bapak Pangdam juga saya laporkan bahwa, selama ini kerjasama antara Pemerintah daerah dengan jajaran Kodim 0107 sangat harmonis. Hal itu dapat dibuktikan dari meriahnya kegiatan yang di laksanakan selama tiga tahun terakhir dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI, termasuk dalam menyukseskan program Ketahanan Pangan yang melibatkan Pemerintah daerah dan jajaran TNI,” tandas Bupati.
Hadir dalam acara ini, Danrem 012/TU Kolonel ARH Ruruh A Setyawibawa, Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH, Dandim 0107 Letkol Inf Hasandi Lubis SIP, para Kepala SKPK lingkup Setdakab Aceh Selatan, Danyon 115 Macan Lauser Mayor Inf Alfian, para Camat, Kepala Desa dan Imum Mukim dalam Kecamatan Pasie Raja serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.[PM002]
Belum ada komentar