PM, Blangkejeren – Lomba pacuan kuda tradisional yang diadakan Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues di stadion Buntul Nege, Blangkejeren, sejak tanggal 14 September 2015 kemarin sepi penonton. Hal tersebut karena lomba pacuan kuda tahun ini bersamaan dengan musim panen raya padi di seluruh gampong wilayah setempat.
Bakri, salah satu warga Blangkejeren, Rabu (16/09/2015) mengatakan, saat ini masyarakat Gayo Lues masih enggan menyaksikan perlombaan pacuan kuda akibat seluruh padi yang ditanam warga empat bulan yang lalu memasuki masa panen raya.
“Palingan stadion Buntul Nege akan disesaki penonton saat final tanggal 20 September 2015 nanti, kalau sekarang masyarakat lebih memilih panen padi ketimbang menonton pacuan kuda. Lagian ekonomi masyarakat sekarang lesu,” ujarnya.
Di stadion Buntul Nege, penonton lomba pacuan kuda hanya terlihat sedikit, bahkan tribun yang dibangun Pemkab Gayo Lues dengan menghabiskan anggaran Rp 20 Milyar itu hanya diduduki peserta lomba, panitia, dan beberapa penonton.
“Yang berkeliaran di stadion ini kebanyakan pemilik kuda dari Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan sejumlah pedagang, kalau penonton dari banyak gampong yang membawa nasi atau membawa anak dan cucunya masih belum ada kelihatan,” tambah Bakri.
Lomba pacuan kuda yang digelar panitia seharusnya dikunjunggi ramai penonton, selain tanpa pungutan tiket, suasana di Gayo Lues juga tidak hujan seperti hari-hari sebelum digelar perlombaan pacuan kuda tersebut.
[PM05]
Belum ada komentar