OPM Turunkan Bendera Merah Putih di Pos TNI Papua

OPM Turunkan Bendera Merah Putih di Pos TNI Papua
Upacara HUT Indonesia di Zebra Wall (base camp terakhir menuju puncak Cartenz) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. [(Antara/ Husyen Abdillah]

Upacara HUT Indonesia di Zebra Wall (base camp terakhir menuju puncak Cartenz) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. [(Antara/ Husyen Abdillah]
Upacara HUT Indonesia di Zebra Wall (base camp terakhir menuju puncak Cartenz) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. [(Antara/ Husyen Abdillah]
Papua – Kelompok separatis OPM menurunkan bendera Merah Putih di Perbatasan RI-PNG tepatnya di Pos Skow Jayapura, Sabtu 5 April 2014. Mereka kemudian menaikan bendera Bintang Kejora simbol perjuangan OPM.

Kelompok separatis yang diperkirakan sekitar 40 orang itu menembaki tower serta membakar papan reklame di sekitar pos TNI Skow.

Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih Letnan Kolonel Arm Hikas Hidayatullah membenarkan aksi itu. “Kelompok separatis membakar papan reklame dan menurunkan merah putih, lalu menaikkan Bintang Kejora,” kata Hikas.

Menurutnya, kelompok itu membawa sejumlah senjata api lalu menembaki tower di Perbatasan. “Mereka diperkirakan membawa enam pucuk senpi, setelah berakhir mereka kabur ke wilayah PNG,” ucapnya.

Salah seorang anggota Unit Intel Kodim 1701 Jayapura atas nama Serma Tugiono terkena serpihan kaca tower yang ditembak kelompok separatis. “Anggota yang terkena serpihan sudah dirujuk ke RS Marthen Indey,” kata dia.

Saat ini TNI dan Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis itu, sementara bendera Bintang Kejora yang dinaikkan ke tower sudah diturunkan.

Juru Bicara Polda Papua Komisaris Besar Pujo Sulistyo, mengatakan kelompok sipil bersenjata itu berupaya menggangu perekonomian di sekitar perbatasan dengan melakukan aksi penembakan dan pembakaran. “Mereka merusak tempat cucian mobil dan membakarnya, lalu mengibarkan bendera bintang kejora,” ucap Pujo.

Kapolres Kota Jayapura Alfred Papare beserta anggotanya, langsung mendatangi tempat kejadian. “Kapolres bersama enam anggotanya sempat mengamati aksi kelompok itu dari kejauhan,” kata dia.

Saat itu tiba-tiba kelompok bersenjata menembaki tower perbatasan, hingga kacanya pecah. “Serpihan kaca tower melukai tangan dan kaki Kapolres serta Pelipis Serma Tugino,” ucapnya.

Setelah beraksi, para pelaku kabur menuju wilayah PNG. “Situasi sudah bisa dikendalikan, Kapolres dan Serma Tugino juga sudah sehat.” [viva.co.id]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Sekda Abdya Kembali Diperiksa Soal Kasus Alkes
Safrial menjalani tahap penyidikan di ruang Pidsus Datun Kejari Blangpidie, Rabu (30/4).

Sekda Abdya Kembali Diperiksa Soal Kasus Alkes

SHF Belajar di Ruang DKA, Taman Budaya Aceh
Siswa Sekolah Hamzah Fansuri (SHF). Jumat (4/09/2015) berbincang-bincang di beranda sekretariat Dewan Kebudayaan Aceh (DKA), sebelum kegiatan belajar dimulai. Terlihat: (Dari kiri) Pedebus dan anggota RAPI Zar Debus, Thayeb Loh Angen, Zulkausar, Maida Januar, Fira Zakia. Foto: Rahmatullah Yusuf Gogo.

SHF Belajar di Ruang DKA, Taman Budaya Aceh