PM, Banda Aceh – Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Aceh dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Aceh melaksanakan nonton bareng film ‘Napas Jiwa’ tentang kebudayaan, di Gunongan, Banda Aceh, Jumat, 19 November 2021. Nonton film tersebut merupakan rangkaian pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
“Nonton bareng kita laksanakan di Aceh untuk memeriahkan pelaksanaan PKN tahun ini. Nonton bareng berlangsung selama delapan hari berturut-turut di lokasi yang berbeda di Kota Banda Aceh. Pelaksanaan pemutaran film ini kami laksanakan dengan menggandeng komunitas-komunitas kreatif di Aceh,” kata Kepala BPCB Provinsi Aceh, Nurmatias.
Menurutnya PKN tahun ini digelar untuk memberi ruang interaksi inklusif bagi semua prakarsa publik dalam memajukan budaya. Ini adalah sebuah festival-dengan-misi, ‘mengolah inspirasi cemerlang kearifan lokal untuk menjawab tantangan kekinian’.
Peserta nonton bareng yang hadir pada malam ini merupakan semua lapisan masyarakat kota Banda Aceh, mulai dari siswa hingga masyarakat umum serta komunitas-komunitas kreatif. Para peserta yang hadir diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
“Karena lagi pandemi, penontonnya terbatas, tidak kita buka untuk umum,” kata Nurmatias. “Kuota penonton yang kita sediakan terisi penuh, sehingga dapat diartikan masyarakat Aceh sangat cinta dengan film-film kebudayaan. Apalagi Aceh sendiri kaya akan kebudayaannya,” lanjut Nurmatias.
Warga Aceh yang ingin menonton film- film BPCB selama delapan hari ini juga dapat mengakses INDONESIANA.tv dan PKN.id.
Sementara itu, Syaima Atika salah satu warga Banda Aceh mengatakan, film ini sangat luar biasa karena dapat memadukan unsur-unsur kebudayaan di Indonesia, sehingga dapat menjadi sebuah film yang sangat layak untuk ditonton oleh seluruh masyarakat. Film ini juga memberikan wawasan tentang budaya, pendidikan, serta sejarah di masa lalu.
“Semoga tontonan film-film kebudayaan bisa menjadi magnet buat anak muda masa kini. Sehingga generasi muda semakin cinta akan benudayaan leluhur kita. Baik seni budaya dan cagar budaya,” katanya.[]
Belum ada komentar