Nilai Tukar Rupiah di Awal 2025: Potensi Penguatan dan Resistensi

Ilustrasi - Mata uang Rupiah dan Dolar AS. Foto: Istimewa
Ilustrasi - Mata uang Rupiah dan Dolar AS. Foto: Istimewa

PM, Jakarta: Nilai tukar rupiah diperkirakan mengalami pergerakan fluktuatif pada awal tahun 2025. Hal ini dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS yang mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2024, rupiah naik tipis sebesar 0,06 persen atau 10 poin ke posisi Rp16.132 per dolar AS. Namun, di awal perdagangan tahun baru ini, indeks dolar AS tercatat berada di level 108,55.

“Penguatan dolar AS ini didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global, termasuk dampak dari kebijakan ekonomi Presiden Trump, konflik geopolitik, serta suku bunga AS yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Kamis (2/1/2025).

Selain itu, perekonomian Tiongkok yang masih mengalami pelambatan turut mendorong investor untuk beralih ke aset aman seperti dolar AS.

Namun, menurut Ariston, beberapa mata uang regional seperti dolar Singapura, baht Thailand, peso Filipina, dan won Korea Selatan menunjukkan penguatan pada pembukaan perdagangan. Hal ini menjadi indikasi potensi penguatan bagi rupiah.

“Pasar mungkin akan kembali membeli mata uang lokal untuk kebutuhan bisnis, sehingga ada peluang bagi rupiah untuk menguat hari ini,” ujarnya.

Ariston memproyeksikan rupiah dapat menguat menuju Rp16.080 per dolar AS, dengan potensi resisten berada di kisaran Rp16.150.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait