PM, Lhoksukon – Ratusan nelayan Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, mengeluhkan dangkalnya muara sungai menuju pelabuhan Tempat Pendarataran Ikan (TPI) di desa setempat setiap pergi dan pulang melaut.
Seorang nelayan Kuala Cangkoi, Mohd Saleh, 45, kepada Pikiran Merdeka, Jumat (8/6) mengatakan munculnya kedangkalan muara kuala Cangkoi sudah terjadi paska tsunami 2004 silam, tetapi pemerintah setempat belum juga melakukan pengerukan hingga sekarang.
“Akibat dangkalnya muara sungai, kami sangat sulit berlabuh ke TPI sehingga harus mengeluarkan biaya lagi untuk melansir hasil tangkapan dengan boat kecil,” kata Mohd Saleh.
Hal senda juga disampaikan seorang nelayan lainnya, Zulkifli, 39. Kata dia, dangkalnya muara sungai Cangkoi itu telah membuat penghasilan mereka menurun. Para nelayan dari Lhokseumawe dan Aceh Utara, lanjut dia, lebih memilih berlabuh ke kuala Idi Aceh Timur.
“Kami sudah sering menyampaikan masalah ini ke Dinas Perikanan Aceh Utara agar dilakukan pengerukan tapi sampai kini belum juga dikeruk. Kami sangat berharap kepada bupati terpilih untuk lebih peduli dengan nasip kami para nelayan,” pinta Zulkifli.[csf]
Belum ada komentar