PM, Meulaboh – Sudah bertahun-tahun alur sungai Krueng Cangkoi dangkal. Akibatnya puluhan boat milik nelayan di dermaga Mereubo, Aceh Barat kesulitan berlayar menuju laut untuk beraktifitas seperti biasa.
Panglima Laot Lhok Mereubo, Abusamah mengaku belum mengetahui penyebab dangkalnya muara sungai Krueng Cangkoi, sehingga dikeluhkan oleh para nelayan. Pasalnya, apabila kondisi air tidak pasang, para nelayan tidak dapat mengeluarkan boat yang disandarkan di dermaga,
“Sudah lama kondisi ini, lantaran sungainya sudah dangkal, jadinya kami para nelayan sangat kesusahan untuk melaut,” ujarnya saat ditemui awak media, Selasa (2/7).
Dirinya menjelaskan, saat ini kedalaman sungai hanya mencapai 30 cm atau setingkat lutut orang dewasa. Dari pinggir sungai saja sudah tampak tanah di dasarnya. Kondisi ini diperparah dengan intensitas hujan yang tak menentu, sehingga lumpur yang ada di sepanjang sungai itu saat ini semakin bertambah tinggi.
“Kalau pasangnya besar paling dalam sungai yakni satu meter, itu pun sudah kedalaman maksimal dan jarang sekali terjadi,” jelasnya.
Nelayan setempat khawatir, karena jika tidak berhati-hati mengarahkan kemudi boat melintasi sungai itu akan membuat baling-baling dan mesin boat rusak.
Dangkalnya sungai tersebut membuat alur sungai menyempit, sehingga para pelaut itu terpaksa mengeruk sendiri sungai untuk memperdalam dan membuat jalur yang hanya bisa dilalui satu boat saja. Apalagi pengerukan hanya menggunakan timba dan alat bantu manual lainnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten setempat, meski dangkalnya alur sungai sudah berlangsung sejak lama.
“Kita berharap pemerintah segera melakukan pendalaman alur sungai dengan pengerukan, sehingga nelayan di Kecamatan Mereubo dapat beraktivitas normal kembali saat melaut,” tandasnya. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar