PM, MEULABOH – Lost Pasar Bina Usaha Meulaboh, Aceh Barat, tampak sepi. Puluhan lapak tempat menjajakan aneka kebutuhan masyarakat kini ditinggalkan oleh pemilik akibat sepinya pembeli.
Bangunan senilai 4 miliar itu diresmikan oleh Bupati Aceh Barat, Dr.(H.C) H. T, Alaidinsyah yang akrab disapa Haji Tito, pada tahun 2016 lalu. Bangunan tersebut dibangun menggunakan dengan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Kabupaten (APBK) yang dibangun pada tahun 2014 dan selesai dibangun tahun 2015.
Kala itu, saat memberikan sambutannya Haji Tito mengatakan, hadirnya lost pasar bina usaha tersebut akan memberi kesempatan kepada para pedagang dalam menjalankan usahanya. Selain itu juga mendukung kelancaran perekonomian di Kabupaten itu, sehingga mampu menggenjot PAD.
Pembangunan lost itu, ucap Haji Tito, untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat, sekaligus sebagai upaya memperluas lapangan usaha bagi para pedagang, mengingat kondisi pasar yang ada selama ini sangat terbatas.
Namun, belakangan sejumlah pedagang di pasar Bina Usaha, Meulaboh Aceh Barat, mengeluh akibat sepinya pembeli yang datang ke pasar tersebut. Saat ini, hanya terlihat segelintir pedagang yang masih bertahan dan memamerkan barang dagangannya diatas lapak yang mereka sewa. Menurut beberapa pedagang, sepinya jumlah pembeli yang menyambangi pasar tersebut karena banyak pedagang saat ini berada di tepi jalan raya.
Ibrahim, seorang pedagang di lokasi tersebut kepada pikiranmerdeka.co , Minggu (17/09) mengatakan, selama ini pemerintah tidak tegas dalam melakukan penertiban terhadap pedagang yang berjualan di tempat terlarang.
Kondisi ini, kata dia, merugikan para pedagang yang patuh dan masih bertahan di pasar bina usaha.
“Jika pemerintah tegas, pasar yang telah disediakan itu jadi macet akibat banyaknya pembeli. Namun sekarang yang macet jalan induk menuju pasar. Hal ini karena semrautnya para pedagang yang berjualan di tepi jalan,” keluhnya.
Ibrahim menyebutkan, akibat sepinya pembeli banyak pedagang di pasar bina usaha gulung tikar karena terus merugi. Ibrahim berharap, pemerintah setempat dapat segera mencari solusi untuk menghidupkan kembali pasar tersebut.
“Jika terus begini tidak tertutup kemungkinan pedagang yang masih bertahan juga akan gulung tikar. Kita berharap pemerintah dapat segera mencari solusi,” pungkasnya.()
Belum ada komentar