Jakarta – Adanya potensi partai pendukung Koalisi Merah Putih (KMP) merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), berpotensi mendapatkan jatah kursi menteri untuk peride pemerintahan 2014-2019.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Patrice Rio Capella mengatakan, partainya tidak keberatan apabila partai dari KMP yang merapat mendapat jatah menteri. Rio menilai, posisi menteri merupakan hak Presiden terpilih.
“Kalau ada yang ditawarkan untuk menteri Pak Jokowi, itu hak prerogatif sebagai presiden. Pak Jokowi berhak mengangkat siapapun jadi menteri. Jadi mau dari kader merah putih, mau kader kuning merah, kuning biru, tidak masalah,” ujar Rio di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
Apabila partai KMP mendapat jatah menteri, otomatis porsi 16 kursi untuk partai politik pendukung KIH akan diperebutkan oleh lebih banyak partai. Hal ini berpotensi mengurangi jatah kursi menteri dari Partai NasDem.
Rio menolak penggunaan istilah pengurangan jatah kabinet. Dirinya menilai pembagian porsi pemerintahan lebih tepat dan Partai NasDem mengaku tidak keberatan.
“Bukan dikurangi. Tapi dibagi. Kalau kita sih siap saja untuk kepentingan bangsa,” imbuh Rio.
Bahkan Rio menegaskan, NasDem siap tidak ikut serta dalam pemerintahan. Jika itu dinilai ada yang lebih kompeten dalam mensejahterakan rakyat.
“Tidak ada NasDem di kabinet juga tidak apa-apa. Bener. Asal negeri ini menjadi lebih baik. Kalau ada Nasdem disana tapi nggak jadi lebih baik, ngapain,” tutupnya.
[PM-001]
Belum ada komentar