Meskipun sejumlah partai mundur dari barisan pengusung Tarmizi Karim, Partai NasDem dipastikan masih komit mendukung pasangan itu.
Ketua DPW NasDem Aceh Zaini Djalil menegaskan, hal itu sebagai bentuk komitmen NasDem yang sejak awal memperjuangkan Tarmizi Karim maju sebagai Cagub Aceh.
“Kami tetap mengusung Tarmizi-Machsalmina. Saya selaku Ketua DPW Partai Nasdem ada tanggung jawab dalam dinamika proses politik yang terjadi di Aceh. Tentu setelah berkonsultasi dengan ketua umum,” sebut Zaini, pekan lalu.
Nasdem juga sempat diisukan berdiri di dua kaki dalam Pilkada Aceh. meski diketahui mendgusung Tarmizi-Machsalmina, komunikasi dengan calon lain juga terus berlanjut. Terakhir, pertemuan Muzakir Manaf dengan Surya Paloh di kantor DPP Nasdem, akhir Januari lalu. Sebelumnya sempat tersiar kabar Irwandi juga bertemu Surya Paloh di awal Januari 2017.
Namun, Zaini membantah dan menyebutkan partainya yang diketuai Surya Paloh tetap membuka komunikasi dengan seluruh pihak dalam memajukan Aceh. “Kami partai yang terbuka untuk siapapun. Kami bekerja sesuai arahan Ketua Umum untuk terus mementingkan perdamaian di Aceh. Tentu untuk ikut andil mewujudkannya, perlu diadakan silaturrahim. Ketua umum maupun DPW tidak ingin dalam agenda Pilkada seperti ini terjadi benturan antar calon, seakan sudah terbelah dalam kelompok-kelompok,” terang Zaini soal pertemuan Muzakir Manaf dengan Surya Paloh.
Pertemuan itu, kata Zaini, sebagai komitmen Surya Paloh selaku tokoh nasional dari Aceh, bahwa Nasdem ingin ikut membantu pembangunan di Aceh, maka siap untuk mengadakan pertemuan dengan siapapun. “Siapa pun yang memimpin Aceh nanti, ya diharapkan bisa berbuat bersama-sama memikirkan Aceh ke depan, itu inti pertemuannya,” aku Zaini.
Terkait dengan semakin tergerusnya dukungan terhadap Tarmizi, Zaini menolak berkomentar. Menurutnya, itu domain partai masing-masing. Dikatakannya, kejadian tersebut tak akan terjadi jika Paslon mampu menjaga komunikasi dengan Parpol pendukung maupun relawan.
“Ketika hari ini terjadi penarikan dukungan, saya kira ini lebih kepada kemampuan komunikasi Paslon, bukan kemampuan partai politik. Dan, partai politik juga tidak boleh saling melangkahi. Masing-masing kita punya kebijakan politik sendiri. Maka peran lebih ditekankan ke pasangan calon. Kemudian strategi pemenangan, itu lebih pada tim pemenangan yang dibentuk oleh Paslon,” tegas Zaini.
Dirinya, aku Zaini, hanya melihat dari sisi Nasdem. “Ketika Nasdem merekomendasikan Tarmizi Karim, tentu sudah melalui sebuah evaluasi. Dengan melihat track record beliau, pengalaman beliau, dengan harapan beliau bisa memimpin Aceh ke depan,” tuturnya.
Menjadi pemimpin, kata Zaini, sangat dipengaruhi oleh elektabilitas. Dalam perjalanannya, partai sudah menjalankan perannya dengan menjadi pengusung. Secara kepartaian, Nasdem disebut Zaini juga telah beberapa kali menggelar kegiatan kepartaian.
Baca: Tarmizi Digadang, Tarmizi Ditinggal
“Tetapi, menang atau tidak menang, respon positif dari masyarakat. Untuk menjadi kepala daerah, sangat dipengaruhi oleh personal yang bersangkutan, ketokohan yang bersangkutan.”
Mundurnya sejumlah partai, diakui Zaini, memang menjadi persoalan. Namun, peluang menang tetap terbuka jika Paslon benar-benar bekerja dan punya keyakinan untuk menang. “Soal keyakinan, mungkin itu lebih kepada Paslon itu sendiri. Karena baliaulah yang membentuk tim pemenangan dan beliau pula yang kemudian membuat strategi. Kita sebagai partai pengusung tentu diajak bersama partai pengusung lainnya.”
Ia juga tak menutup mata adanya pengurus hingga kader Nasdem yang mendukung Paslon lain di Pilkada Aceh. Menurut dia, itu imbas persoalan yang pernah terjadi sebelumnya. Persoalan yang dimaksud Zaini adalah batalnya paket Tarmizi Karim–Zaini Djalil untuk diusung sebagai Cagub/Cawagub di Pilakda 2017. Namun, hal itu bisa diminimalisir dengan pendekatan yang dilakukan oleh Tarmizi Karim kepada kader Nasdem.
“Perubahan ini kan mempengaruhi kondisi kader, masyarakat, dan lainnya. Karenanya, ketika proses sosialisasi pergantian ini kita lakukan, tentu tidak bisa mengembalikan semuanya ke posisi awal. Saya kira inilah yang menjadi tanggun jawab utama dari Paslon dan harus lebih intens menjalin komunikasi dengan semua pihak,” pungkas Zaini.[]
Belum ada komentar